Turki Peringatkan Israel, Jangan Targetkan Serangan ke Anggota Hamas di Perbatasan
Turki menegaskan kepada Israel bahwa menargetkan anggota Hamas di dalam wilayah perbatasannya akan mengakibatkan “konsekuensi serius” bagi Israel.
Penulis: Choirul Arifin
Lingkungan pemukiman termasuk Al-Zaytoun dan Al-Shujaiya hancur akibat serangan yang menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina juga mengumumkan bahwa jumlah korban tewas, sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, kini telah mencapai 15.899 jiwa, dengan 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Pengeboman berlanjut ketika Paltel, salah satu perusahaan telekomunikasi utama di Gaza, mengumumkan bahwa semua layanan telekomunikasi di Kota Gaza dan Gaza Utara terhenti karena terputusnya jaringan mereka akibat agresi.
Di lapangan, situasi kemanusiaan juga semakin buruk.
Baca juga: Militan Houthi Yaman Klaim Serang Dua Kapal Israel di Laut Merah
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, Unrwa, mengatakan pada hari Senin bahwa hampir 1,9 juta orang – 80 persen dari populasi – telah mengungsi di Gaza sejak perang dimulai.
Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan bahwa kini terdapat 42.000 orang yang terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dan fasilitas kesehatan tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka atau memberikan perawatan bagi mereka.
Sejumlah organisasi internasional telah menyoroti situasi mengerikan di Gaza saat ini.
Juru bicara Unicef James Elder, yang berada di kota Khan Younis, Gaza selatan, menggambarkan “malam pemboman tanpa henti” dalam pesan suara yang diposting ke X.
“Saya tidak bisa berhenti memikirkan tentang 1,8 juta orang di wilayah selatan ini,” katanya.
Badan PBB Unrwa juga menegaskan kembali bahwa “tidak ada tempat yang aman di mana pun di Gaza”, sementara Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan mereka akan mengadakan pertemuan darurat pada 10 Desember dengan utusan Palestina yang mengupayakan peningkatan akses medis ke Gaza.