Aksi Dukung Palestina Meluas, Warga AS Serbu Toko dan E-commerce yang Jual Keffiyeh
Meluasnya aksi solidaritas warga Amerika Serikat terhadap Palestina membuat penjualan keffiyeh, penutup kepala khas Palestina, meningkat.
Penulis: Choirul Arifin
Meskipun Hirbawi adalah produsen paling terkenal, produsen lainnya termasuk pengrajin kecil dan peniru global; pembuat barang mewah Louis Vuitton menjual versinya pada tahun 2021.
Baca juga: Khawatir Dibom Israel, WHO Pindahkan Pasokan Medis dari Gudang di Gaza Selatan
Para pendukung AS yang mendukung Palestina dan Israel telah menghadapi ancaman dan serangan sejak konflik Timur Tengah dimulai, dengan warga Yahudi Amerika mengalami peningkatan anti-Semitisme dan Muslim Amerika mengalami peningkatan Islamafobia.
Hazami Barmada, 38, mantan pejabat PBB yang tinggal di Virginia, baru-baru ini mengenakan keffiyeh saat dia melakukan protes di luar Gedung Putih dan di lingkungan Georgetown di Washington untuk mendukung gencatan senjata di Gaza.
Mengenakan jilbab terasa seperti “kekuatan super,” katanya, menghubungkan kembali dirinya dengan warisan Palestina dan menawarkan hubungan simbolis dengan anak-anak di Gaza.
Namun dia yakin hal itu juga mengundang pelecehan verbal. “Saya mengambil risiko yang telah diperhitungkan,” kata Barmada.
Pada acara penyalaan pohon Natal di Rockefeller Center di Kota New York pada bulan November 2023 lalu, salah satu peserta yang mengenakan keffiyeh, ditarik oleh petugas keamanan.
Momen tersebut terekam dalam foto Reuters.
Petugas keamanan menghampiri pengunjuk rasa di depan massa yang membawa spanduk, bendera Palestina, dan keffiyeh yang dikenakan salah satu pengunjuk rasa.
Penjaga itu mengambil ketiga barang tersebut, mengambil keffiyeh dari sekitar leher pengunjuk rasa, kata fotografer Eduardo Munoz.
Baca juga: Israel Pasang Pompa di Gaza, Gerojokkan Air Laut Mediterania ke Terowongan Bawah Tanah Hamas
Dewan Hubungan Amerika-Islam telah mendokumentasikan beberapa contoh orang yang menjadi sasaran karena mengenakan keffiyeh.
Mulai dari seorang ayah yang diserang di taman bermain di Brooklyn hingga seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Harvard yang diberi tahu bahwa ia mengenakan syal “teroris”.
Dalam insiden yang paling serius, tiga mahasiswa keturunan Palestina – dua diantaranya mengenakan keffiyeh – ditembak di Burlington, Vermont, saat sedang berjalan-jalan bulan lalu.
Hisham Awartani, 20, mengalami lumpuh mulai dari dada ke bawah.
Pihak berwenang telah mendakwa seorang tersangka dengan percobaan pembunuhan dalam penembakan tersebut dan sedang menyelidiki apakah itu merupakan kejahatan yang bermotif kebencian.