Aksi Dukung Palestina Meluas, Warga AS Serbu Toko dan E-commerce yang Jual Keffiyeh
Meluasnya aksi solidaritas warga Amerika Serikat terhadap Palestina membuat penjualan keffiyeh, penutup kepala khas Palestina, meningkat.
Penulis: Choirul Arifin
Tamara Tamimi, ibu dari salah satu siswa, Kinnan Abdalhamid, mengatakan kepada CBS News pekan lalu bahwa dia yakin mereka tidak akan menjadi sasaran jika mereka tidak “berpakaian sebagaimana mestinya dan berbicara bahasa Arab.”
Students for Justice in Palestine (SJP), sebuah kelompok yang menjadi pusat aktivisme kampus AS sejak Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, telah mendorong para mahasiswa untuk memakai keffiyeh mereka sebagai bentuk solidaritas terhadap para mahasiswa yang ditembak di Vermont seminggu setelah insiden tersebut. .
Tiga pria Palestina ditembak di Vermont, AS, di tengah gencatan senjata Israel-Hamas
Namun, di Houston, Texas, anggota SJP Anna Rajagopal mengatakan dia dan anggota lainnya tidak mengenakan keffiyeh di luar ruangan yang mereka anggap ramah bagi orang Arab dan Muslim sejak Oktober, setelah muncul orang-orang yang mengibarkan bendera Israel mengepung kafe tempat mereka berada, dan meneriakkan hinaan ke arahnya.
“Saya dan seorang teman sadar untuk melepas keffiyeh kami setelah meninggalkan wilayah Palestina dan Arab agar aman,” kata Rajagopal, 23, seorang penulis lepas yang lulus dari Rice University pada bulan Mei 2023.
Dia adalah anggota Jewish Voice for Peace. sebuah kelompok yang mengadvokasi kemerdekaan Palestina.
Namun, permintaan keffiyeh di AS tetap tinggi.
“Jika kami bisa menyediakan 20.000 keffiyeh, kami akan menjualnya,” kata Morgan Totah, pendiri Handmade Palestine, sebuah kelompok yang berbasis di kota Ramallah, Palestina, yang menjual barang-barang pengrajin lokal secara online.
Sumber: Reuters/Al Jazeera