Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nepal Minta Rusia Berhenti Kirimkan Pasukan Gurkha ke Medan Perang di Ukraina

Nepal meminta Rusia untuk tidak lagi mengerahkan pasukan Gurkha ke Ukraina. Pasukan Gurkha Nepal terkenal karena keberanian dan keterampilan bertarung

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Nepal Minta Rusia Berhenti Kirimkan Pasukan Gurkha ke Medan Perang di Ukraina
PHIL NOBLE / POOL / AFP
Menteri Pertahanan Inggris Andrew Murrison memeriksa tentara dari Brigade Gurkha di Parade Ground selama upacara di Catterick Garrison dekat Richmond, Inggris utara pada 23 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Nepal meminta Rusia untuk berhenti mengirim tentara Gurkha-nya untuk bertempur di garis depan peperangan di Ukraina.

Dilansir The Independent, pemerintah Nepal mengatakan 6 tentara yang bertugas di militer Rusia tewas dalam perang di Ukraina sejak Februari 2022, kata Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal.

“Pemerintah Nepal telah meminta pemerintah Rusia untuk segera mengembalikan jenazah mereka dan membayar kompensasi kepada keluarga mereka,” kata kementerian luar negeri Nepal pada Senin (4/11/2023) malam.




Kementerian Luar Negeri Nepal mengatakan bahwa upaya diplomatik sedang dilakukan untuk membebaskan seorang tentara Nepal yang ditangkap tentara Ukraina.

Gurkha, tentara Nepal, telah lama dikenal karena keberanian dan keterampilan bertarung mereka di medan perang.

Pasukan Gurkha bertugas di Inggris dan India berdasarkan perjanjian antara ketiga negara sejak kemerdekaan India pada tahun 1947.

Baca juga: Pertama di Asia Selatan, Nepal Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Negara bagian Himalaya tersebut, yang berbatasan dengan India dan China, tidak memiliki perjanjian semacam itu dengan Rusia.

BERITA TERKAIT

Sekitar 150 hingga 200 warga Nepal diyakini telah bekerja sebagai tentara bayaran Rusia sejak awal perang, kata Milan Raj Tuladhar, duta besar Nepal untuk Moskow, menurut The Kathmandu Post.

“Kami memberitahu mereka untuk kembali ke Nepal, dan memberi tahu tentang risiko tinggi yang terkait dengan bergabung dengan tentara Rusia,” kata Tuladhar.

Tuladhar mengatakan bahwa generasi muda Nepal dibujuk untuk berperang dengan tawaran uang yang besar, yang sebenarnya mereka sedang diperdagangkan ke Rusia.

“Kami telah memulangkan setidaknya satu warga negara Nepal setiap hari."

"Mereka semua dibawa ke Rusia untuk bertugas di militer,” katanya.

“Jika individu tersebut tidak memiliki paspor Nepal, kami akan menerbitkan dokumen perjalanan dan mengirimnya kembali ke Nepal.”

Kementerian Luar Negeri Nepal telah mendesak warganya untuk tidak bergabung dengan tentara negara ketiga mana pun di luar perjanjian internasional yang ada, dan menuntut Moskow memulangkan warga negaranya.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas