Video Kim Jong Un Menangis Viral di Media Sosial, Memohon Warganya Lahirkan Banyak Anak
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menangis saat meminta warganya untuk meneruskan keturunan, karena rendahnya tingkat kelahiran di negaranya saat ini.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
“Banyak keluarga di Korea Utara juga tidak berniat memiliki lebih dari satu anak saat ini karena mereka tahu bahwa mereka membutuhkan banyak uang untuk membesarkan anak-anak mereka, menyekolahkan mereka dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan,” kata Ahn Kyung-su, kepala keluarga dari dprkhealth.org, sebuah situs web yang berfokus pada masalah kesehatan di Korea Utara.
Ahn, yang telah mewawancarai banyak pembelot Korea Utara mengatakan, penyelundupan drama TV dan film Korea Selatan dalam 20 tahun terakhir yang menunjukkan peningkatan status sosial perempuan, juga kemungkinan besar mempengaruhi perempuan di Korea Utara untuk tidak memiliki banyak anak.
Korea Utara menerapkan program pengendalian kelahiran pada tahun 1970-80an untuk memperlambat pertumbuhan populasi pascaperang.
Baca juga: Kim Jong Un Desak Perempuan di Negaranya untuk Punya Lebih Banyak Anak
Tingkat kelahiran negara tersebut mencatat penurunan besar setelah terjadinya bencana kelaparan pada pertengahan tahun 1990an.
Krisis kelaparan itu diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang, kata Hyundai Research Institute yang berbasis di Seoul dalam sebuah laporan pada Agustus.
“Mengingat Korea Utara kekurangan sumber daya dan kemajuan teknologi, maka negara ini akan menghadapi kesulitan untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufaktur jika tidak tersedia tenaga kerja yang cukup,” kata laporan lembaga tersebut.
Menurut laporan media pemerintah Korea Utara tahun ini, negara tersebut telah memperkenalkan serangkaian tunjangan bagi keluarga dengan tiga anak atau lebih.
Tunjangan yang ditawarkan di antaranya pengaturan perumahan gratis, subsidi negara, makanan gratis, obat-obatan dan perlengkapan rumah tangga, serta tunjangan pendidikan untuk anak-anak.
Badan statistik Korea Selatan memperkirakan populasi Korea Utara mencapai 25,7 juta jiwa.
Laporan Institut Hyundai mengatakan bahwa Korea Utara diperkirakan akan mengalami penyusutan populasi mulai tahun 2034 dan memperkirakan populasinya akan berkurang menjadi 23,7 juta pada tahun 2070.
Ahn, kepala situs web tersebut, mengatakan bahwa kemunculan Kim Jong Un di depan umum bersama putrinya yang masih kecil, Ju Ae dalam beberapa kesempatan, kemungkinan besar juga merupakan upaya untuk memberikan semangat kepada warganya untuk membangun keluarga.
Meski begitu, pakar lain mengatakan kemunculan anak perempuan Kim Jong Un itu lebih merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa Ju Ae adalah pewaris ayahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)