Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vladimir Putin Mulai Turun Gunung Ikut Selesaikan Konflik Gaza, Kunjungi Timur Tengah

Kunjungannya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terjadi pada saat Rusia ingin meningkatkan perannya sebagai penengah dalam konflik di Timur Tengah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Vladimir Putin Mulai Turun Gunung Ikut Selesaikan Konflik Gaza, Kunjungi Timur Tengah
Mikhail KLIMENTYEV / POOL / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNNEWS.COM,  MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin berbuat konkret ikut menyelesaikan perang Palestina Vs Israel di Jalur Gaza.

Tak tanggung-tanggung sejak kemarin, Selasa (5/12/2023) waktu setempat, Putin berangkat ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab  dua pemimpin negara itu.

Putin menemui utra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman al Saud dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

"Dalam perundingan dengan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan, [Putin] diharapkan akan meninjau keadaan dan prospek pengembangan kerja sama Rusia-Emirat yang beragam serta agenda internasional saat ini dengan penekanan pada situasi di Kawasan Timur Tengah," demikian kata kantor pers Kremlin seperti dilaporkan oleh TASS, Rabu (6/12/2023).

Putin dan Pangeran Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman juga akan membahas masalah kerja sama bilateral dalam perdagangan, ekonomi, dan investasi, serta berbagai aspek kerja sama dalam format multilateral.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Palestina 16.158 Orang, Operasi Darat Makin Intensif, IDF Kepung Rumah Sakit

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kedua belah pihak juga berencana untuk bertukar pendapat mengenai agenda regional dan internasional.

Putin akan ke Uni Emirat Arab dan Arab Saudi untuk pertama kalinya sejak tahun 2019.

BERITA REKOMENDASI

"Pertemuan hari Rabu di kedua negara akan difokuskan pada hubungan bilateral dan perang antara Israel dan Hamas," kata j Dmitry Peskov.

Dmitry Pesko juga mengatakan minyak akan menjadi salah satu topik pembicaraan dalam kunjungan ini.

Peskov menekankan sementara diskusi semacam itu sedang berlangsung dalam format OPEC+, para pemimpin negara juga akan membahas topik ini.

Peskov juga mencatat kunjungan Putin ke kedua negara akan berlangsung efektif dalam jangka waktu 24 jam.

"Putin juga akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Kremlin pada Kamis (7/12/2023)," kata Peskov.

Kunjungannya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terjadi pada saat Rusia ingin meningkatkan perannya sebagai penengah dalam konflik di Timur Tengah.

Putin berusaha menggambarkan perang tersebut sebagai kegagalan diplomasi AS, menuduh Washington lebih memilih memberikan "sedekah" ekonomi kepada Palestina dan meninggalkan upaya untuk mewujudkan negara Palestina, seperti dilaporkan oleh Associated Press.

Putin mengatakan bahwa Moskow dapat berperan sebagai mediator yang jujur, berkat hubungan baiknya dengan Israel dan Palestina, dengan menyatakan "tidak seorang pun dapat mencurigai kita berpihak pada salah satu pihak."

Perjalanan Putin pertama kali diumumkan Senin (4/12) oleh penasihat urusan luar negeri Yuri Ushakov, yang berbicara dengan media Rusia, Life.

Pengamat pro-Kremlin, Sergei Markov, mengamati Arab Saudi dan Uni Emirat Arab kini menjadi sekutu penting Rusia

Dimana  Moskow mendapatkan keuntungan dari harga minyak tinggi berkat kesepakatan OPEC+ yang dijaga bersama Riyadh.

Hubungan erat dengan Uni Emirat Arab memberikan salah satu jalur bagi Moskow untuk menghindari sanksi Barat, tambahnya.

Putin mengunjungi China bulan Oktober dan melakukan beberapa perjalanan ke negara-negara bekas Uni Soviet dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Bulan Maret, Pengadilan Pidana Internasional ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin atas tuduhan kejahatan perang, menuduhnya bertanggung jawab pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina.

Sejak surat perintah itu dikeluarkan, Putin memilih tidak menghadiri pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan karena negara tersebut akan diwajibkan untuk menangkap Putin begitu tiba sebagai pihak yang menandatangani perjanjian pengadilan internasional.

Baik Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab tidak menandatangani perjanjian pendirian ICC.

Pemberitahuan terhadap Putin pada bulan Maret merupakan kali pertama pengadilan global mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

ICC mengatakan dalam pernyataannya bahwa Putin dituduh melakukan kejahatan perang berupa "pengusiran paksa" anak-anak dari wilayah yang diduduki di Ukraina ke Rusia.

China Satu Gerbong dengan Rusia

Selain Rusia, China juga sebelumnya telah bereaksi keras atas serangan Israel ke Gaza.

Bahkan China telah menghapus negara Israel dalam peta dunia.

Tiongkok menganggap bahwa tindakan Israel dalam menyerang Gaza telah melampaui ruang lingkup sebagai pembelaan diri.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan dipublikasikan pada awal (15/10) lalu.

Pernyataan Wang itu disampaikan kepada Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat keduanya melakukan percakapan via telepon pada Sabtu (14/10/2023).

Atas hal itu, kini China telah menghapus Israel dari peta dunia seperti Baidu dan Alibaba.

Baidu yang dianggap sebagai Google milik China itu hanya menampilkan garis-garis perbatasan dan kota-kota utama yang diakui secara internasional.

Meski begitu, tidak ada identitas jelas yang dicantumkan dan tidak ada pula nama Israel dalam peta.

Hal serupa juga terjadi di peta online milik Alibaba, Amap.

Dalam aplikasi tersebut tidak ada pencantuman negara Israel.

Namun keduanya belum memberikan penjelasn di balik penghapusan nama Israel itu.

Sebelumnya, Presiden China sendiri, yakni Xi Jinping, telah memberikan dukungannya untuk rakyat Palestina.

Ia menekankan perlunya memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB.

Xi Jinping menuturkan, China mendukung solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967.

Sumber: TASS / Associated Press

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas