Penembakan Terjadi di Las Vegas, 3 Orang Tewas, Polisi Tembak Mati Pelaku
Sebuah penembakan terjadi di Universitas Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat. Dalam penembakan ini, 3 orang dinyatakan tewas dan pelaku ditembak mati.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Pusat Trauma Rumah Sakit Sunrise mengkonfirmasi bahwa pusat tersebut telah menerima tiga pasien dari insiden penembakan tersebut, menurut direktur medis trauma Chris Fisher.
Baca juga: Pelaku Penembakan 3 Mahasiswa Keturunan Palestina di Vermont Didakwa Melakukan Percobaan Pembunuhan
Laporan pertama mengenai penembak aktif datang sekitar pukul 11.45 waktu setempat, kata direktur polisi universitas Adam Garcia pada konferensi pers.
UNLV mengatakan polisi berupaya mengevakuasi bangunan satu per satu dan para mahasiswa didesak untuk berlindung di tempat.
Pihak berwenang mengatakan tidak ada ancaman lebih lanjut terhadap universitas tersebut, yang telah ditutup sepanjang hari itu.
Dapat Tanggapan dari Joe Biden
Presiden AS, Joe Biden membahas penembakan itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam.
Biden menyerukan tindakan untuk mengatasi "epidemi kekerasan bersenjata yang kita hadapi".
Baca juga: Polisi Tangkap Tersangka Penembakan 3 Mahasiswa Keturunan Palestina di Vermont AS
"Beberapa jam yang lalu, Universitas Nevada di Las Vegas menjadi kampus terbaru yang diteror oleh tindakan kekerasan senjata yang mengerikan," kata Biden, dikutip dari ABC News.
"Atas semua tindakan yang telah kita ambil sejak saya menjadi Presiden, epidemi kekerasan bersenjata yang kita hadapi menuntut kita untuk berbuat lebih banyak lagi. Tapi kita tidak bisa berbuat lebih banyak tanpa Kongres," lanjutnya.
Biden telah mendesak anggota parlemen dari Partai Republik untuk membantu meloloskan rancangan undang-undang pelarangan senjata serbu dan pemeriksaan latar belakang universal, serta langkah-langkah lainnya.
Rektor universitas Brian Sandoval mengatakan ini adalah "hari yang sangat menyedihkan dan mengejutkan bagi seluruh negara bagian kita".
"Kami menyampaikan simpati kami yang terdalam dan duka kami bersama keluarga dari banyak korban tragedi mengerikan ini. Hari ini dan di hari-hari mendatang kami semua adalah Pemberontak," ucap Sandoval.
(Tribunnews.com/Whiesa)