Tolak PLO Kuasai Gaza, Netanyahu: Selama Saya Jadi PM Israel, Abbas Hanya Bermimpi
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak PLO yang dipimpin Mahmoud Abbas berkuasa di Jalur Gaza jika Israel berhasil menggulingkan Hamas.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjanji Presiden Otoritas Pembebasan Palestina (PLO), Mahmoud Abbas, tidak akan memerintah Jalur Gaza selama ia masih memimpin Israel.
Hal ini disampaikan dalam postingan blog Netanyahu melalui akunnya di platform “X”, mengomentari apa yang diberitakan oleh Sky News tentang kesediaan Abbas untuk meminta pertanggungjawaban Otoritas Palestina atas pemerintahan Jalur Gaza dan Tepi Barat.
“Selama saya menjadi Perdana Menteri Israel, hal ini tidak akan terjadi (Abbas tidak akan memerintah Gaza),” kata Netanyahu di X, Rabu (6/12/2023) malam.
“Mereka yang membesarkan anak-anak mereka dalam kegiatan militan, mendanai militan, dan mendukung keluarga militan tidak akan bisa memerintah Gaza setelah kami melenyapkan Hamas,” lanjutnya.
Sebelumnya, Sky News melaporkan dari sumber-sumber Palestina, Mahmoud Abbas mengonfirmasi kesiapan PLO untuk mengambil alih kekuasaan di Gaza dan Tepi Barat setelah perang antara Hamas dan Israel berakhir.
Belum ada komentar langsung dari kepresidenan Palestina mengenai pernyataan Netanyahu.
Baca juga: AS Diam-diam Ingin Ubah Gaza jika Israel Kalahkan Hamas, PLO Tolak Jadi Boneka
Sementara itu, Mahmoud Abbas berulang kali menekankan Israel tidak boleh berkuasa di Jalur Gaza dengan dalih untuk menjaga keamanan di sana.
"Tidak ada solusi keamanan atau militer untuk Jalur Gaza, yang merupakan bagian integral dari negara Palestina, dan tidak mungkin menerima hal ini atau menangani rencana otoritas pendudukan Israel,” kata Mahmoud Abbas bulan lalu.
Israel akan Kuasai Keamanan di Jalur Gaza
Pada Selasa (5/12/2023) malam, Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers soal rencananya untuk mengubah Jalur Gaza setelah berakhirnya perang Israel dan Hamas.
“Sehari setelah Hamas (berakhirnya perang), Gaza harus didemiliterisasi, dan hanya ada satu kekuatan yang dapat bertanggung jawab atas hal itu, yaitu tentara Israel, dan saya tidak akan siap untuk pengaturan lainnya,” katanya.
Pernyataan Netanyahu mengindikasikan Israel akan tetap berada di Jalur Gaza meski mereka mengalahkan Hamas.
Baca juga: 139 Negara Akui Palestina, Spanyol: AS, Eropa dan Beberapa Negara Sulit Ikuti Kami
Netanyahu: PLO Tak akan Berkuasa di Jalur Gaza
Pada Senin (4/12/2023), Otoritas Penyiaran Israel mengatakan Netanyahu memberi tahu pemerintah Amerika Serikat (AS), tidak akan ada otoritas Palestina di Gaza pada periode pascaperang.