Apa Itu Friendly Fire? Ini Salah Satu Contohnya Saat Tentara Israel Bunuh Teman Sendiri Pakai Apache
Dalam sebuah peperangan atau pertempuran sering kita mendengar istilah 'Friendly Fire'. Apa itu?
Penulis: Muhammad Barir
Apa Itu Friendly Fire? Ini Salah Satu Contoh Ketika Tentara Israel Bunuh Teman Sendiri Pakai Apache
TRIBUNNEWS.COM- Dalam sebuah peperangan atau pertempuran sering kita mendengar istilah 'Friendly Fire'. Apa itu?
Friendly fire adalah sebuah serangan oleh pasukan militer terhadap rekan pasukan sendiri, yang disangka target saat pertempuran karena ketidakakuratan atau kesalahan.
Atau bahasa sederhananya adalah salah tembak karena salah kordinasi. Friendly Fire adalah tembakan terhadap pasukan yang merupakan rekan sendiri.
Salah satu contohnya adalah insiden yang terjadi baru-baru ini di Gaza. Saat pasukan Helikopter Apache dari Angkatan Udara Israel menyerang sebuah rumah di Gaza.
Ternyata rumah yang awalnya dimiliki oleh warga Gaza tersebut sudah dikuasai oleh tentara Israel, sehingga saat ditembaki oleh pesawat Apache itu ada beberapa tentara Israel di rumah tersebut.
Baca juga: Helikopter Apache Israel Tembaki Rumah di Gaza Ternyata Isinya Tentara Israel, IDF Salah Tembak Lagi
Saat sedang berada di sebuah rumah di Gaza yang telah dikuasai, tentara Israel tewas ditembak rekan sendiri yang menggunakan Helikopter Apache.
Tentara IDF tewas oleh helikopter serang milik Israel sendiri dalam insiden tembak-menembak di Gaza. Kejadian dilaporkan oleh media Israel, ynetnews.
Dalam kecelakaan tersebut, helikopter Apache Israel secara keliru menyerang gedung yang menampung tentara IDF di Gaza, karena tembakan darat yang salah arah; IDF mengkonfirmasi insiden salah tembak yang sedang diselidiki.
Dalam kecelakaan yang jarang terjadi, sebuah helikopter Angkatan Udara Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah rumah di Jalur Gaza yang ditempati oleh tentara, ynetnews menyebutkan salah serang itu mengakibatkan kematian satu orang.
Baca juga: Tentara Israel Bantai Warganya Sendiri dengan Helikopter Apache karena Terapkan Protokol Hannibal?
Karena untuk menghormati keinginan keluarga prajurit yang meninggal, identitas tentara yang jadi korban salah tembak tentara Israel itu dirahasiakan.
Insiden tersebut terjadi ketika pasukan darat meminta dukungan udara dari pilot helikopter Apache terhadap pejuang Hamas yang teridentifikasi di dekatnya.
Pilot, menanggapi seruan tersebut, secara keliru menargetkan gedung yang menampung tentara, kemungkinan besar karena tembakan darat yang salah arah.
Angkatan Udara segera memulai penyelidikan atas insiden tersebut.
Meskipun telah sering terjadi insiden tembak-menembak serupa sejak perang dimulai.
Tentara melaporkan bahwa selama perang, terdapat tingkat kerja sama dan dukungan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk pasukan darat.
Lebih dari 10.000 serangan pesawat udara sebagai bentuk dukungan jarak dekat telah dilakukan sejak dimulainya operasi darat, mengikuti permintaan dari komandan batalion dan brigade.
Selama gencatan senjata, militer melakukan beberapa penyelidikan awal terhadap insiden-insiden tersebut, kemudian mengadakan pembekalan dan berbagi pembelajaran dengan banyak komandan yang terlibat dalam operasi tersebut.
Hingga saat ini, baku tembak dan salah tembak dalam operasional selama operasi darat telah mengakibatkan puluhan tentara terluka atau meninggal.
Tentara telah mengakui bahwa insiden-insiden ini sebagian disebabkan oleh praktik operasional yang salah.
IDF mengatakan dalam menanggapi penyelidikan Ynet bahwa "Insiden tersebut sedang diselidiki, dan informasinya akan disampaikan kepada keluarga dan kemudian kepada publik.
IDF Salah Tembak Lagi
Laporan media Israel menyebutkan, sebuah pesawat Helikopter Apache Israel menyerang sebuah rumah di Gaza, yang ternyata isinya adalah tentara Zionis Israel.
Surat kabar Israel, mengungkap salah serang terbaru yang dilakukan pasukan Rezim Zionis di Gaza, dan terbunuhnya seorang tentara akibat salah serang tersebut.
Israel Hayom, Jumat (8/12/2023) melaporkan, sebuah helikopter serbu Apache, pasukan Israel, membombardir sebuah rumah di Gaza, yang ternyata isinya tentara Israel.
Serangan tersebut dilakukan karena pilot helikopter mengira di dalam rumah tersebut terdapat orang Palestina, dan serangan itu menyebabkan sedikitnya satu tentara Zionis Israel, terbunuh.
Setelah insiden itu, koran Israel yang lain, Yedioth Ahronoth, mengumumkan, sejak awal perang di Gaza, seorang tentara Israel, tewas ditembak teman sendiri, dan puluhan lainnya terluka.
Menurut Yedioth Ahronoth, meningkatnya angka salah tembak di antara tentara Israel, memaksa Angkatan Bersenjata Zionis Israel, tidak menjelaskan detail peristiwa karena takut memicu kemarahan keluarga para tentara yang jadi korban salah tembak.
Angkatan Bersenjata Zionis Israel mengumumkan sampai sekarang jumlah tentara Israel, yang terbunuh dalam operasi darat di Gaza, mencapai 94 orang, dan total tentara Israel, yang tewas sejak 7 Oktober, menembus angka 420 orang.
Aksi 'Friendly Fire' Lagi
Tentara Israel membunuh tentara Israel lain dalam aksi salah tembak atau istilahnya 'Friendly Fire', sehingga jumlah korban jiwa menjadi 9 dalam beberapa hari terakhir.
"Helikopter Angkatan Udara Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah rumah berisi tentara di Jalur Gaza, menewaskan salah satu dari mereka," lapor media Israel.
Tentara Israel telah membunuh tentara lainnya dalam aksi salah tembak, sehingga jumlah total korban jiwa menjadi sembilan dalam beberapa hari terakhir.
Yang terbaru adalah ketika sebuah helikopter Israel menembaki sebuah rumah di Gaza yang diyakini sebagai rumah pejuang perlawanan Hamas tetapi ternyata rumah tersebut telah diduduki oleh pasukan Israel.
Tentara Israel tewas di Jalur Gaza akibat “Friendly Fire” dari helikopter Israel, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Jumat.
“Dalam beberapa hari terakhir, sebuah helikopter Angkatan Udara Israel secara tidak sengaja menyerang sebuah rumah berisi tentara di Jalur Gaza, menewaskan salah satu dari mereka,” kata surat kabar itu, tanpa menyebutkan lokasi atau tanggal kejadian secara spesifik.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi ketika "pasukan darat meminta pilot helikopter Apache untuk memberikan dukungan serangan udara terhadap 'militan' yang ditemukan di dekatnya."
“Kedua pilot menanggapi permintaan tersebut, namun karena kesalahan tembakan dari darat, mereka menyerang gedung tempat tentara berada,” tambahnya.
Nama tentara tersebut tidak diungkapkan, atas permintaan keluarganya, kata media Israel itu.
“Insiden ini sedang diselidiki,” surat kabar itu mengutip tentara Israel.
Tentara Israel belum mengeluarkan konfirmasi resmi terkait kejadian tersebut.
Ini bukan pertama kalinya tentara Israel membunuh tentaranya dalam apa yang mereka sebut sebagai “Firendly Fire”.
Delapan tentara Israel tewas dalam satu minggu di Gaza utara akibat salah tembak dan alat peledak yang meledak, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan Selasa.
Tentara Israel mengatakan setidaknya 418 tentara telah tewas sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Israel melanjutkan serangan militernya terhadap Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.
Setidaknya 17.177 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.000 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas.
(Sumber: Pars Today, Anadolu Ajansı, ynetnews)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.