Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Desak Kongres Setujui Penjualan Peluru Tank Merkava untuk Digunakan Israel dalam Perang di Gaza

Permintaan tersebut diajukan bahkan ketika kekhawatiran meningkat mengenai penggunaan senjata AS dalam perang

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AS Desak Kongres Setujui Penjualan Peluru Tank Merkava untuk Digunakan Israel dalam Perang di Gaza
AFP/JALAA MAREY
Meluasnya eskalasi konflik dengan pejuang Hamas hingga Tank Merkava Israel bergerak ke posisi di utara Israel dekat perbatasan dengan Lebanon. Minggu (15/10/2023). (Jalaa MAREY/AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah presiden Joe Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui penjualan 45.000 peluru tank Merkava yang digunakan Israel dalam perang melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.

Permintaan tersebut diajukan bahkan ketika kekhawatiran meningkat mengenai penggunaan senjata AS dalam perang yang telah menewaskan ribuan warga sipil di wilayah kantong Palestina sejak Israel menanggapi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Hal ini telah disampaikan kepada komite-komite awal pekan ini dan mereka seharusnya memiliki waktu 20 hari untuk meninjau kasus-kasus Israel. Negara (Departemen) mendorong mereka untuk menyelesaikannya sekarang,” kata Josh Paul, pejabat Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Strategi Israel Bombardir Rata Tanah Gaza Malah Jadi Bumerang: Hamas Justru Makin Kuat

Pemerintahan Biden dikatakan juga sedang mempertimbangkan penggunaan otoritas darurat Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata (AECA) untuk mengizinkan sebagian amunisi, yaitu 13.000 dari 45.000 peluru, untuk melewati periode komite dan peninjauan.

Di sisi lain, para aktivis hak asasi manusia (HAM) telah menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, dan mengatakan tindakan itu tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil.

“Penjualan ini akan menjadi contoh terbaru pemerintahan Biden menyediakan persenjataan yang bertentangan dengan keinginan pemerintah Israel untuk melindungi warga sipil dengan lebih baik selama operasinya,” kata Seth Binder, direktur advokasi di The Project on Middle East Democracy.

BERITA TERKAIT

“Dengan terus memberikan senjata dan perlindungan diplomatik kepada Israel saat mereka melakukan kekejaman, termasuk menghukum secara kolektif penduduk sipil Palestina di Gaza, AS berisiko terlibat dalam kejahatan perang,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas