Israel Lanjutkan Serangan di Gaza setelah Veto AS, Tepi Barat juga Jadi Sasaran
Militer Israel kembali melanjutkan serangan di Gaza setelah Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Kemanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Bobby Wiratama
Penggerebekan yang dimulai Jumat malam dan berlanjut hingga Sabtu terjadi di dekat Jenin, Qalqilya, Nablus, Jericho, Ramallah, Bethlehem dan Hebron.
Baca juga: 5.000 Tentara Israel Terluka dalam Perang Gaza, 2000 Tentaranya Alami Cacat Fisik, Kata Media Israel
Setidaknya 15 warga Palestina ditahan di seluruh wilayah tersebut, kata Masyarakat Tahanan Palestina kepada Al Jazeera.
Dua remaja dibunuh oleh pasukan Israel – yang pertama terbunuh di Dura, di selatan Hebron, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Pasukan Israel juga menembak mati Mahmoud Bassem Abou Hania yang berusia 17 tahun di Kota Azzun Qalqilya di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara itu, Sari Yousef Amr, seorang warga Palestina berusia 25 tahun, yang ditembak oleh pasukan Israel pada Sabtu pagi, kemudian meninggal, kantor berita Palestina Wafa melaporkan.
Amr terluka dalam penggerebekan di Dura, dan Wafa mengutip pernyataan ayahnya bahwa pasukan Israel menembakkan peluru tajam ke rumahnya sebelum menahan Amr dan saudaranya Suhaib.
Baca juga: Brigade Al-Quds Menyergap IDF di Barat Gaza, Brigade Al-Qassam Rudal Pusat Komando Israel di Selatan
Kementerian tersebut mengatakan setidaknya 273 orang, termasuk 63 anak-anak, telah tewas di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober, ketika konflik Israel-Palestina pecah.
Serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas pada hari itu mendorong Israel untuk memulai serangan udara dan darat besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan hampir 17.500 orang.
Al Jazeera melaporkan bahwa penggerebekan dilakukan setiap hari di beberapa kota besar dan kecil Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
"Israel bahkan menahan orang-orang yang telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan (gencatan senjata) terbaru," ucap jurnalis Al Jazeera, Nida Ibrahim.
Meskipun pasukan Israel belum menangkap kembali satu pun dari lebih dari 200 warga Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari jeda sementara, hal itu bisa segera berubah seiring meningkatnya serangan di Tepi Barat yang diduduki, kata Ibrahim.
Baca juga: Eyal Meir Berkowitz Tentara Israel yang Ledakkan Rumah untuk Hadiah Ultah Anaknya, Diumumkan Tewas
"Orang-orang Palestina mengatakan bahwa hanya dalam hitungan menit, pasukan Israel akan menangkap para tahanan tersebut," ungkapnya.
Seorang anak berusia 15 tahun di Jericho ditahan selama 2,5 jam, dipukuli dan akhirnya dibebaskan, menurut koresponden Al Jazeera itu.
Dalam empat hari pertama gencatan senjata selama seminggu antara Israel dan Hamas, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina.