Jet Tempur F-16 AS Jatuh di Korea Selatan saat Latihan, Pilot Berhasil Selamatkan Diri
Sebuah jet tempur F-16 Amerika jatuh di Korea Selatan pada hari Senin (11/12/2023) saat melaksanakan pelatihan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah jet tempur F-16 Amerika jatuh di Korea Selatan pada hari Senin (11/12/2023).
Menurut laporan kantor berita Yonhap, jet tempur tersebut diketahui sedang melakukan pelatihan penerbangan.
Jet tempur F-16 itu jatuh di perairan di dekat pangkalan Angkatan Udara AS di Gunsan, dikutip dari Reuters.
Namun, sang pilot diketahui berhasil menyelamatkan diri beberapa saat sebelum kecelakaan.
Hingga saat ini, pejabat AS di Korea Selatan dan juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut, dikutip dari independent.co.uk.
Sebagai informasi, pangkalan militer AS di bandara Gunsan terletak sekitar 180km (110m) selatan Seoul dan memiliki sekitar 2.800 anggota angkatan udara, tentara dan pejabat lainnya di instalasi tersebut.
Baca juga: Presiden Zelensky Bilang Ukraina Butuh 160 Jet Tempur F-16 : Bukan untuk Serangan Balasan
Pada bulan Mei, sebuah jet F-16 AS jatuh saat melakukan latihan rutin di daerah pertanian di selatan Seoul.
Mengutip dari NDTV, pilot diketahui juga berhasil melontarkan diri dengan selamat dan kecelakaan itu tidak menimbulkan korban jiwa lainnya.
Sebelumnya, Korea Utara mengkritik Korea Selatan dan Amerika Serikat karena 'berjalan di jalur konfrontasi dan perang' dengan melakukan latihan militer bersama.
Mereka menyebut latihan gabungan tersebut sebagai tindakan provokatif yang 'sia-sia'.
Menurut mereka, latihan gabungan ini hanya akan mempercepat kehancuran Korea Selatan dan mengecam Seoul karena dianggap 'sembrono' dalam melancarkan perang di semenanjung tersebut.
"Dengan dukungan AS, kelompok ini mengejar ambisi untuk melakukan invasi ke wilayah utara dan menempuh jalan menuju konfrontasi dan perang. Tindakan gegabah mereka adalah kebodohan dan keberanian sia-sia yang mempercepat kehancuran mereka,” katanya.
Meskipun negara-negara sekutu berargumen bahwa latihan lapangan tersebut dimaksudkan untuk merencanakan tanggapan mereka terhadap potensi serangan Korea Utara, Pyongyang secara konsisten mengecamnya sebagai latihan invasi dan di masa lalu telah membalasnya dengan peluncuran rudal.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)