Israel Banjiri Terowongan Hamas, Pernyataan Biden Sinyal AS Tumbalkan Sandera?
Biden mengatakan dia tidak tahu apakah sandera masih berada di terowongan Gaza ketika Israel mulai membanjiri terowongan tersebut
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Banjiri Terowongan Hamas, Pernyataan Biden Sinyal AS Tumbalkan Sandera Hamas?
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan kalau dia tidak dapat memastikan apakah ada sandera tawanan Hamas yang masih berada dalam sistem terowongan labirin di bawah Gaza.
Pernyataan Biden itu merujuk pada aksi militer Israel yang mulai memompa air laut ke dalam terowongan untuk mematikan pergerakan Hamas.
"Sehubungan dengan banjir di terowongan ini, ada pernyataan yang dibuat bahwa mereka yakin tidak ada sandera di terowongan mana pun. Tapi saya tidak mengetahui faktanya," kata Biden, tampaknya mengacu pada jaminan. dari Israel.
Baca juga: Tak Akan Izinkan Berdirinya Negara Palestina, Menteri Israel: Ini Tanah Nenek Moyang Kami
Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Joe Biden hanya menyiratkan, aksi Militer Israel itu sesuai dengan niat mereka untuk memberantas Hamas apapun risikonya.
“Saya tahu bahwa setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi, dan Israel telah menyatakan niatnya, seperti yang saya katakan, untuk menyelaraskan niatnya dengan tindakan,” tambahnya.
Sekitar 139 sandera masih disandera menyusul serangan mendadak lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menurut angka resmi.
Lebih dari 1.200 orang lainnya tewas.
The Wall Street Journal, mengutip para pejabat AS yang mengetahui mengenai operasi militer Israel, melaporkan pada Selasa (12/12/2023) pagi bahwa keputusan Israel untuk membanjiri terowongan dengan air dari Laut Mediterania adalah bagian dari strategi yang lebih luas yang digunakan untuk menghancurkan jaringan terowongan.
Hamas telah menggunakan terowongan itu sebagai jalur pergerakan pejuang dan senjata secara diam-diam di wilayah pesisir yang padat penduduknya.
"Para pejabat Israel secara terpisah yakin beberapa sandera ditahan di sana," Journal melaporkan.
Baca juga: Gaza Tak Bisa Dihuni Bila Dibanjiri Air Laut, PBB: Ya, Israel Mau Usir Warga Palestina ke Mesir
Tumbalkan Para Sandera?
Keluarga para sandera mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kalau mereka takut orang yang mereka cintai akan terbunuh jika terowongan tersebut kebanjiran, menurut laporan.
Sistem terowongan ini membentang sepanjang 300 mil (482 kilometer), dan penggunaan pintu anti ledakan yang tebal sedang dikaji oleh pihak Israel, menurut para pejabat AS.
Prosesnya diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu untuk diselesaikan.
Tindakan tersebut, yang pertama kali diumumkan oleh surat kabar tersebut pada awal bulan ini, telah menuai kritik, dan beberapa pihak mengatakan bahwa tindakan tersebut akan menciptakan bencana lingkungan karena mencemari pasokan air bersih di Gaza yang sudah terbatas dan secara signifikan merugikan pertanian lokal.
Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan lintas perbatasan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 18.412 warga Palestina telah terbunuh dan 50.100 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel sejak saat itu, menurut otoritas kesehatan Gaza.
(oln/*/AA/TWSJ)