Israel Telah Kehilangan Dukungan Global, Joe Biden Mengatakan Benjamin Netanyahu Harus Berubah
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa Israel telah kehilangan dukungan dari dunia globat karena pemboman tanpa pandang bulu.
Penulis: Muhammad Barir
Pada penggalangan dana, Joe Biden secara khusus menyebut politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir, yang merupakan menteri keamanan nasional Israel, dan mengatakan ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.
Biden mengatakan Benjamin Netanyahu harus berubah, dan menambahkan bahwa pemerintahan di Israel membuat hal ini menjadi sangat sulit.
Dia juga mengatakan bahwa pada akhirnya Israel tidak bisa mengatakan tidak terhadap negara Palestina, yang ditentang oleh kelompok garis keras Israel.
Joe Biden mengatakan: "Kita mempunyai peluang untuk mulai menyatukan kawasan... dan mereka masih ingin melakukannya. Namun kita harus memastikan bahwa Bibi (Netanyahu) memahami bahwa dia harus mengambil tindakan... Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina."
Netanyahu juga mengatakan dalam pernyataan hari Selasa bahwa dia tidak akan membiarkan Israel mengulangi kesalahan Oslo, perjanjian damai tahun 1990-an yang membentuk Otoritas Palestina (PA) sebagai bagian dari negosiasi pembentukan negara Palestina potensial di Tepi Barat, Gaza. dan Yerusalem Timur.
Baca juga: Kebanyakan Orang AS Tak Setuju dengan Cara Joe Biden Menangani Perang Israel-Hamas, Poling CBS News
Washington mengatakan pihaknya membayangkan kembalinya Otoritas Palestina (PA) ke Gaza, yang direbut Hamas dari badan yang berbasis di Tepi Barat tersebut pada tahun 2007.
Biden telah menyatakan dukungan kuat terhadap operasi militer Israel melawan militan Hamas di Gaza, namun ia dan timnya telah menyatakan keprihatinan yang semakin besar atas kematian warga sipil Palestina.
Biden berencana bertemu pada hari Rabu di Gedung Putih dengan anggota keluarga warga Amerika yang disandera oleh Hamas kata seorang pejabat Gedung Putih.
Sullivan mengatakan pada hari Selasa bahwa selama kunjungannya ke Israel dia akan berdiskusi dengan para pejabat Israel mengenai jadwal perang di Gaza.
“Soal bagaimana mereka melihat jadwal perang ini tentu akan menjadi agenda pertemuan saya,” kata Sullivan, yang diperkirakan akan melakukan perjalanan akhir pekan ini.
Baca juga: Usai Langgar Aturan Senpi, Anak Joe Biden Didakwa Gagal Bayar Pajak Rp 21,7 M
Keputusan Sulit bagi Israel
Biden kemudian mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu harus mengambil keputusan sulit terkait pemerintahan sayap kanannya.
“Dia adalah teman yang baik, tapi saya pikir dia harus berubah, dan dengan pemerintahan ini, pemerintahan di Israel membuat sangat sulit baginya untuk pindah.”
“Mereka tidak menginginkan solusi dua negara,” katanya, menggambarkannya sebagai “pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.