Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanda-Tanda Kudeta Militer di Ukraina Kian Jelas saat Zelensky Minta Duit Terus ke AS

pemerintahan Kiev diketahui sangat bergantung pada bantuan keuangan dan militer dari negara-negara Barat untuk memerangi Rusia.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tanda-Tanda Kudeta Militer di Ukraina Kian Jelas saat Zelensky Minta Duit Terus ke AS
Mandel NGAN / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden AS Joe Biden di Ruang Perjanjian India di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, di sebelah Gedung Putih, di Washington, DC, pada 12 Desember 2023. 

Tanda-Tanda Kudeta Militer di Ukraina Kian Jelas saat Zelensky Minta Duit Terus ke AS

TRIBUNNEWS.COM - Berlarutnya konflik antara Ukraina dan Rusia membuat Kiev dilaporkan dalam kondisi terhuyung, baik secara politik, militer, dan ekonomi.

Seperti diketahui, perang Ukraina dan Rusia kini sudah berlangsung hampir dua tahun sejak pecah konflik pada Februari 2022.

Sejak itu, pemerintahan Kiev diketahui sangat bergantung pada bantuan keuangan dan militer dari negara-negara Barat untuk memerangi Rusia.

Baca juga: Ukraina Krisis Tentara Lawan Rusia: Marinir yang Direkrut Tak Bisa Berenang, Cuma Jadi Umpan Peluru

Tak Punya Posisi Tawar

Di awal perang, Ukraina cukup mendapat sokongan dari negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS).

Namun belakangan, para pemimpin negara tersebut kini kesulitan untuk mendapatkan dana yang sangat mereka perlukan seiring dengan semakin enggannya negara-negara politik di Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk menghamburkan uang mereka untuk keperluan militer Kiev.

Terbaru, nasib paket bantuan AS berikutnya ke Ukraina saat ini berada dalam ketidakpastian di tengah perdebatan kongres antara Partai Demokrat dan Republik.

Berita Rekomendasi

Terkait situasi itu, komentator politik terkenal dan ekonom liberal, Prof. Rodney Shakespeare berpendapat kalau elemen dalam struktur politik AS tampaknya berharap, dengan penundaan kucuran bantuan kesekian bagi Kiev ini dapat meyakinkan Ukraina untuk berdamai dengan Rusia.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Washington DC untuk memohon lebih banyak bantuan militer dan keuangan kepada Kongres AS.

Pada dasarnya, upaya Zelensky ini mencoba meyakinkan para legislator AS kalau mengeluarkan beberapa puluh miliar dolar lagi untuk memenuhi kebutuhan perang Kiev adalah hal yang patut dilakukan.

Namun Shakespeare tampaknya mengeyampingkan upaya Zelensky ini. Bukan apa-apa, menurutnya, posisi tawar Ukraina dan Zelensky saat ini sangat lemah.

“Ukraina (seperti negara-negara Barat, yang telah melanggar semua perjanjian dengan Rusia) tidak punya apa-apa untuk dinegosiasikan (dengan Rusia),” kata dia.

“Ukraina tidak memahami hal ini, begitu pula negara-negara Barat. Saat ini, baik Ukraina maupun negara-negara Barat berpendapat kalau ada semacam kebuntuan militer. Padahal tidak ada jalan buntu – hanya hilangnya kejantanan (keberanian) Ukraina yang terus berlanjut dan membawa bencana (dan sekarang, bahkan wanita hamil),” katanya, mengacu pada upaya Kiev baru-baru ini untuk mendorong kelompok perempuan agar masuk dinas militer.

Tanda-Tanda Kudeta

Ketika realitas “situasi bencana” yang dialami Ukraina saat ini menjadi jelas, Shakespeare  menilai kudeta di Kiev kemungkinan besar akan terjadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas