Badai Salju Melanda China, Layanan Kereta Api Disetop hingga Sekolah Ditutup
Badai salju dan suhu rendah melanda China bagian utara. Ini merupakan salah satu cuaca dingin paling parah pada bulan Desember.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Badai salju dan suhu rendah melanda China bagian utara.
Ini merupakan salah satu cuaca dingin paling parah pada bulan Desember.
Salju yang terus bertiup mulai turun pada pagi hari di ibu kota China, Beijing.
Akibat badai salju, sekolah dan jalan raya ditutup pada hari Rabu (13/12/2023), dikutip dari independent.co.uk.
Beberapa layanan kereta api dengan kota-kota utama seperti pusat komersial Shanghai, Hangzhou, dan Wuhan ditangguhkan.
Kereta api yang masih beroperasi melaju dengan kecepatan lebih lambat sehingga menyebabkan penundaan.
Baca juga: Kritik Bangkok, Influencer Asal China Ditangkap Polisi Thailand, Sempat Sebut Tidak Ramah Perempuan
Perusahaan diminta untuk menawarkan kondisi kerja yang fleksibel kepada karyawan.
Tempat-tempat indah di pegunungan utara dan barat ditutup sementara untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
Pejabat kota telah mengeluarkan peringatan badai salju tertinggi kedua hingga Kamis, 14 Desember.
Hujan salju diperkirakan akan diikuti oleh cuaca dingin.
Suhu diperkirakan akan turun di seluruh China utara pada minggu ini, dengan gelombang dingin bergerak ke arah timur dari Xinjiang di barat dan mencapai Beijing pada akhir pekan.
Mengutip dari AsiaOne, Beijing bisa menghadapi suhu serendah minus 18 derajat Celcius (minus 0,4 derajat Fahrenheit) akhir pekan ini.
Baca juga: Selain China, Ini Negara-negara yang Laporkan Peningkatan Kasus Pneumonia pada Anak-anak
Bahkan Shanghai di selatan, yang kini mengalami cuaca nyaman dengan suhu 20 derajat Celcius, diperkirakan akan dilanda cuaca dingin hingga minus empat derajat Celcius pada hari Sabtu dan Minggu.
Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 6.000 penyelamat untuk melakukan penyelamatan darurat di jalan raya.
Sementara 5.800 set peraltan dan mesin penghapus salju juga telah disediakan.
Pemerintah China juga telah menyiapkan sekitar 32.000 metrik ton bahan pencair salju.
Nantinya, bahan tersebut akan digunakan untuk membersihkan salju yang menutupi jalar raya.
Kemudian 73.000 orang telah dikerahkan untuk membersihkan salju dan menyekop es.
Sebelumnya, Beijing pernah mengalami cuaca dingin seperti ini pada 7 Januari 2021.
Saat itu, suhu turun hingga minus 19,6 derajat celcius.
Namun ini belum merupakan suhu terendah.
Beijing pernah mengalami suhu terendah pada 22 Februari 1966 yaitu minus 27,5 derajat celcius.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)