Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Brigade Al-Qassam Lakukan Serangan Paling Mematikan di Gaza, 10 Tentara Israel Dinyatakan Tewas

Sebanyak 10 tentara Israel dinyatakan tewas setelah sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, melakukan serangan paling mematikan di Gaza.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Brigade Al-Qassam Lakukan Serangan Paling Mematikan di Gaza, 10 Tentara Israel Dinyatakan Tewas
JACK GUEZ / AFP
Tentara Israel bersiap untuk pergi ke Jalur Gaza, dekat daerah perbatasan di Israel selatan pada 13 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat pada 13 Desember atas perangnya di Gaza, dan bahkan pendukung utamanya, Amerika Serikat, mengkritik pemboman “tanpa pandang bulu” tersebut. 

Hal ini lantas membuat perpecahan antara Biden dengan Netanyahu semakin terlihat.

Baca juga: Israel Menderita Kerugian Terbesar Sejak Oktober, Tekanan Dunia Meningkat tapi Netanyahu Tak Peduli

Berbicara kepada para donor Partai Demokrat di Washington, Biden menyuarakan kritik terhadap pemerintah garis keras Israel dan mengatakan Netanyahu perlu mengubah pendekatannya.

"Saya pikir dia harus berubah, dan dengan pemerintahan ini, pemerintahan di Israel membuat sangat sulit baginya untuk bergerak," kata Biden, dikutip dari CNN.

Biden bahkan menyebut pemerintahan Netanyahu sebagai "pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel".

Dia memperingatkan dukungan terhadap kampanye militer negara tersebut semakin berkurang di tengah pemboman besar-besaran di Gaza.

Biden menambahkan pemerintah Israel "tidak menginginkan solusi dua negara".

Baca juga: Tentara Israel yang Tewas di Gaza Bertambah, Disebut-sebut karena Netanyahu Terus Berbohong

Presiden AS itu mengatakan, memang Israel "didukung oleh sebagian besar negara di dunia".

BERITA REKOMENDASI

Namun, Biden mengatakan saat ini Israel mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi.

Berbicara sebelum komentar Biden pada penggalangan dana, Netanyahu mengakui pada hari Selasa, dia dan Presiden AS tidak setuju mengenai apa yang harus terjadi di Gaza setelah perang.

"Ya, ada perbedaan pendapat mengenai 'hari setelah Hamas' dan saya berharap kita juga akan mencapai kesepakatan di sini," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Kedua pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang paling jujur ​​hingga saat ini terkait dengan perbedaan pendapat yang terus-menerus terjadi antara Israel dan Amerika Serikat.

Baca juga: Israel Mengalami Kekalahan Terburuk di Gaza: 15 Tentara Tewas Termasuk Kolonel dan Letkol

Sebelum perang pecah, Biden telah terbuka dalam kritiknya terhadap koalisi pemerintahan Netanyahu, yang mencakup partai-partai sayap kanan.

Namun, ia lebih banyak mendukung Netanyahu di depan umum sejak konflik dimulai, meskipun banyak kritik terhadap kampanye Israel.

Netanyahu berulang kali ditanya mengenai visinya mengenai Gaza pascaperang dalam wawancara dengan media internasional sejak tanggal 7 Oktober.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas