Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gaza Diguyur Hujan Lebat, Tenda-tenda Pengungsi Kebanjiran, Risiko Penyakit Meningkat

Rafah, yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza, dilanda hujan deras yang membawa lumpur, banjir serta penyakit bagi ribuan pengungsi Palestina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Gaza Diguyur Hujan Lebat, Tenda-tenda Pengungsi Kebanjiran, Risiko Penyakit Meningkat
MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina berjalan di bawah hujan di sebuah kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras mengguyur bagian selatan Gaza pada hari Rabu (13/12/2023).

Hujan membawa lumpur, banjir serta penyakit bagi ribuan pengungsi Palestina.

Akibat serangan Israel, sebagian besar warga Palestina mengungsi dan tinggal di tenda darurat di sudut-sudut Jalur Gaza.

“Kami tidak membawa pakaian musim dingin dari Kota Gaza ketika kami pergi lebih dari sebulan yang lalu,” kata Ramzi Mohammed (31), kepada The Washington Post melalui panggilan telepon.

Mohammed kini tinggal di Rafah bersama istri dan tiga anaknya.

“Satu-satunya hal yang kami lakukan di malam hari, yakni berpelukan agar hangat,” katanya.

Baca juga: 10 Foto Situasi Kamp Pengungsian Warga Palestina di Gaza Kala Diguyur Hujan Lebat

"Tidak ada selimut yang dijual di pasar."

BERITA REKOMENDASI

“Tetapi bahkan jika sudah tersedia, saya tidak mampu membelinya.”

Mengutip The Washington Post, model komputer menyimulasikan bahwa curah hujan 10 hingga 35 milimeter turun di Gaza saat zona bertekanan rendah menarik udara lembab dari pedalaman Mediterania.

Laporan dari Badan Meteorologi Israel menunjukkan bahwa angka tersebut terjadi di sebagian besar pantai Mediterania.

Ashkelon, sebuah kota Israel di utara Gaza, menerima 15,9 mm curah hujan.

Hujan yang terjadi di Israel dan Gaza biasanya terjadi antara bulan November dan Maret, yang umumnya dianggap sebagai musim hujan di wilayah tersebut.

Hujan dapat memperburuk masalah sistem layanan kesehatan yang sudah rapuh, ditambah dengan penyebaran penyakit dan kepadatan penduduk.

PBB menyebut situasi seperti ini sebagai “bencana kesehatan masyarakat.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas