Jake Sullivan dan Pangeran MBS Bahas Upaya Perdamaian atas Perang Israel-Hamas
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), Rabu (13/12/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), Rabu (13/12/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Sullivan dan MBS membahas upaya untuk menciptakan perdamaian berkelanjutan antara Israel dan Palestina.
Dilansir Al Arabiya, keduanya juga membahas soal respons kemanusiaan di Gaza, termasuk bagaimana meningkatkan aliran bantuan ke daerah kantong Palestina.
"Sullivan dan MBS juga mendiskusikan masalah bilateral," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera.
"Sullivan dan MBS juga membahas bidang-bidang yang memperdalam kerja sama bilateral di bidang keamanan, perdagangan, eksplorasi ruang angkasa, dan teknologi canggih, termasuk jaringan akses radio terbuka (O-Ran)," kata Gedung Putih.
Para pejabat AS menuturkan, Sullivan juga akan berdiskusi dengan Kerajaan mengenai upaya mencegah serangan Houthi yang sedang berlangsung.
Baca juga: Putra Mahkota MBS Serukan Semua Negara untuk Hentikan Ekspor Senjata untuk Israel
Sebagaimana diketahui, kelompok bersenjata Houthi yang berbasis di Yaman, belum lama ini menyerang kapal komersial internasional di Laut Merah.
Houthi pun memperingatkan agar kapal-kapal kargo di Laut Merah untuk menghindari perjalanan menuju wilayah Palestina yang diduduki.
"Selain menghindari menuju wilayah Palestina, kapal-kapal yang melewati Yaman juga harus tetap menyalakan radio, dan dengan cepat menanggapi upaya komunikasi Houthi," kata Mohamed Ali al-Houthi, kepala komite revolusioner tertinggi Houthi Yaman.
Al-Houthi juga memperingatkan kapal kargo agar tidak "memalsukan identitasnya" atau mengibarkan bendera yang berbeda dari negara milik pemilik kapal kargo.
Sebelumnya, kelompok itu mengklaim telah melakukan serangan terhadap sebuah kapal tanker komersial Norwegia dengan rudal dalam protes terbaru mereka terhadap pemboman Israel di Gaza, menggarisbawahi risiko konflik yang telah mengguncang Timur Tengah.
Kelompok yang bersekutu dengan Iran menyerang kapal tanker STRINDA karena kapal tersebut mengirimkan minyak mentah ke terminal Israel dan setelah awaknya mengabaikan semua peringatan.
Setelah pertemuan dengan MBS, Sullivan dijadwalkan untuk melanjutkan perjalanan ke Israel pada Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi MBS Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Minta Para Pemimpin Bersatu
Di Tel Aviv, Sullivan akan berbincang dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan anggota kabinet perang Israel pada Kamis dan Jumat (14-15/12/2023).
Pemboman sembarangan
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa selama kunjungan ke Israel, Sullivan akan membahas mengenai serangan lebih cepat dan tepat terhadap sasaran Hamas di Gaza/
Kementerian Kesehatan Gaza memperkirakan lebih dari 18.000 orang di Gaza telah dibunuh oleh Israel sejak mereka memulai perang di wilayah yang dikuasai Hamas, lapor CNN.
Israel melancarkan serangan udara dan darat di jalur tersebut sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan tersebut ke perbatasan selatannya pada tanggal 7 Oktober, yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas.
Update situasi terkini perang Israel-Hamas
Jutaan warga Gaza kesulitan mengakses air bersih.
Baca juga: Israel-Arab Saudi Isyaratkan Kerja Sama Nuklir, MBS Ingin Saingi Kekuatan Iran
Para wanita dan anak perempuan di Gaza terpaksa mengkonsumsi pil kontrasepsi atau KB untuk menunda menstruasi di tengah serangan Israel di wilayah Gaza.
Menurut laporan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Palestina buntut fenomena ini, permintaan pil KB di Gaza selama beberapa pekan terakhir mengalami lonjakan hingga 4 kali lipat dari biasanya.
"Para perempuan dewasa dan anak perempuan yang sedang menstruasi di Gaza terpaksa mengkonsumsi pil KB untuk mencegah risiko infeksi akibat krisis air bersih dan produk sanitasi," jelas LSM Palestina , dikutip dari France24.
Sejak Israel memberlakukan blokade, pasokan air bersih yang mengalir ke Gaza semakin menyusut, parahnya setiap satu tempat penampungan yang berisi lebih dari 700 pengungsi hanya memiliki satu pancuran dan satu toilet.
Lebih jauh, militan Hamas Palestina dikabarkan melakukan perlawanan keras terhadap tentara Israel.
Baca juga: 10 Foto Situasi Kamp Pengungsian Warga Palestina di Gaza Kala Diguyur Hujan Lebat
Sedikitnya sembilan tentara Israel tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh militan Hamas Palestina di Kota Gaza pada Selasa (12/12/2023), dikutip dari Arab News.
Di antara mereka yang tewas adalah Kolonel Itzhak Ben Basat, yang berusia 44 tahun.
Ia adalah seorang perwira paling senior yang tewas dalam operasi darat.
Lalu, Letkol Tomer Grinberg, yang merupakan seorang komandan batalion.
Hal ini menjadi kekalahan terburuk sejak 15 tentara Israel tewas pada 31 Oktober 2023, lapor Al Arabiya.
"Penyergapan yang terjadi terjadi ketika pasukan yang melakukan pencarian di area bangunan, kehilangan kontak dengan empat tentara yang diserang," kata militer Israel.
"Ketika tentara lainnya melancarkan operasi penyelamatan, mereka disergap dengan tembakan kera dan bahan peledak," urai militer Israel.
Baca juga: Terancam Kehilangan Dukungan AS, Netanyahu Tegaskan Israel akan Terus Serang Gaza sampai Hamas Kalah
Bentrokan terjadi sepanjang Selasa (12/12/2023) malam hingga Rabu (13/12/2023) di berbagai wilayah, terutama Shijaiyah.
Shijaiyah sendiri adalah sebuah lingkungan padat yang berubah menjadi lokasi pertempuran besar selama perang Israel-Hamas pada tahun 2014 lalu, Ap News melaporkan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)