Perusahaan Militer Israel Beli Robot Anjing untuk Perang di Gaza Setelah Banyak Tentara IDF Mati
Perusahaan militer Israel membeli robot anjing untuk digunakan dalam perang invasi ke Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Tentara IDF Banyak yang Mati, Perusahaan Militer Israel Beli Robot Anjing untuk Perang di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Perusahaan militer Israel membeli robot anjing untuk digunakan dalam perang Gaza setelah akhir-akhir ini, banyak tentara IDF yang tewas di Gaza.
Sebuah organisasi cadangan militer Israel telah membeli tiga robot anjing untuk pasukan zionis Israel, yang dilaporkan akan digunakan dalam invasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Brothers in Arms, sebuah organisasi yang terdiri dari pria dan wanita dari berbagai unit cadangan militer Israel, dilaporkan minggu ini telah membeli tiga robot anjing untuk pasukan zionis yang beroperasi di Gaza, khususnya untuk tujuan mengumpulkan intelijen dan untuk membantu tentara tempur untuk beroperasi secara optimal di lapangan.
Ketiga robot anjing Vision 60 – diproduksi oleh perusahaan Amerika, Ghost Robotics, dan masing-masing berharga $130.000 (Sekitar Rp 2 miliar).
Baca juga: AS Kembali Tekan Israel Soal Perang di Gaza, Biden Singgung Keselamatan Warga Palestina
Robot itu diklaim memiliki sejumlah kemampuan termasuk mengamati area di atas dan di bawah tanah, sangat mobile dan lincah, mampu memanjat tumpukan tanah dan puing-puing, berjalan melewati genangan air yang dalam dan mengapung di permukaannya, serta mampu bangkit kembali jika terbalik.
Mereka juga semi-otonom, mampu mengendalikan kecepatan gerakan mereka sendiri dan berhenti tanpa campur tangan manusia, dan memiliki kemampuan radar laser (lidar) yang memungkinkan mereka melakukan pemetaan 3D terhadap lingkungan sekitarnya, membantu mereka menemukan lokasi bahan peledak tersembunyi.
Namun, beberapa kelemahan dari robot anjing ini adalah daya tahan baterainya yang pendek yang cuma bertahan tiga jam.
Baca juga: Abu Ubaida Umumkan 72 Kendaraan Militer Israel Hancur dalam 72 Jam, 36 Tentara IDF Tewas
Namun dilaporkan hanya setengah dari baterai yang ada di lapangan – dan ketidakmampuannya untuk membawa beban lebih dari 10 kilogram.
Telah beroperasi di militer Amerika Serikat sejak tahun 2020, robot anjing ini tidak bersenjata tetapi memiliki kemampuan teknis untuk dipersenjatai dengan senapan mesin ringan dengan penglihatan optik canggih, kamera termal untuk penglihatan malam, dan jangkauan 1,2 kilometer.
Kemampuan tersebut telah menjadi subyek kontroversi dalam beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran akan potensi penggunaan tempur yang mematikan di medan perang.
Namun sejauh ini, laporan menyatakan bahwa penggunaan robot anjing oleh Israel hanya untuk tujuan intelijen dan pengintaian, meskipun organisasi cadangan Israel belum cukup memperluas isu ini.
(Sumber: Middle East Monitor)