Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Israel Menyerang Seorang Jurnalis yang Meliput hingga Cedera Kepala

Pasukan pendudukan Israel menyerang jurnalis foto Mustafa Al-Kharouf di Wadi Al-Joz, yang mengakibatkan cedera kepala.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tentara Israel Menyerang Seorang Jurnalis yang Meliput hingga Cedera Kepala
AHMAD GHARABLI / AFP
Pasukan keamanan Israel berpatroli saat Muslim Palestina melaksanakan salat Jumat siang di sepanjang jalan di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 15 Desember 2023, karena batasan usia di atas 50 tahun bagi jamaah yang ingin mengakses Al-Aqsa Kompleks masjid di Kota Tua. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis foto terluka hari ini, Jumat (15/12/2023) saat meliput penyerangan pasukan Israel terhadap jamaah yang sedang melaksanakan salat Jumat di luar ruangan di lingkungan Wadi Al-Joz dan Ras Al-Amud di wilayah pendudukan, Yerusalem.

Koresponden WAFA melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerang jurnalis foto Mustafa Al-Kharouf di Wadi Al-Joz, yang mengakibatkan cedera kepala.

Dalam video yang ditayangkan oleh CNN Turk, seorang perwira militer Israel terlihat memukul fotografer tersebut dengan senjata pribadinya sebelum petugas kedua mencengkeram lehernya dan mendorongnya ke tanah.

Al-Kharouf kemudian ditendang dengan keras di kepala saat dia terjatuh, dikutip dari Al Jazeera.

Para jamaah sedang melaksanakan salat di sana setelah ditolak masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel.

Setidaknya tujuh jamaah ditahan oleh pasukan Israel setelah kejadian tersebut.

Seorang jurnalis foto terluka hari ini, Jumat (15/12/2023)
Seorang jurnalis foto terluka hari ini, Jumat (15/12/2023) saat meliput penyerangan pasukan Israel terhadap jamaah yang sedang melaksanakan salat Jumat di luar ruangan di lingkungan Wadi Al-Joz dan Ras Al-Amud di wilayah pendudukan, Yerusalem.

Baca juga: Kronik Shejaiya, Lingkungan Gagah Berani Gaza yang Tidak Dapat Dihancurkan Israel

Saksi mata melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menghalangi pekerjaan kru pers.

Berita Rekomendasi

Pasukan Israel mencegah mereka menghubungi rekan mereka Al-Kharouf untuk memeriksa kondisinya setelah dia dievakuasi dari tempat kejadian untuk mendapatkan perawatan medis.

Dalam konteks terkait, Wakaf Islam, otoritas yang dikelola Yordania yang bertanggung jawab atas tempat-tempat suci di Yerusalem, melaporkan bahwa hanya 7.000 jamaah yang diizinkan untuk salat di Masjid Al-Aqsa karena pembatasan yang dilakukan Israel, dan ratusan orang ditolak masuk. Izin salat dibatasi hanya untuk warga Kota Tua Yerusalem.

Sementara itu pada hari Kamis (14/12/2023), Prancis mengatakan bahwa mereka prihatin dengan banyaknya jumlah jurnalis yang meliput konflik antara Israel dan Hamas, dan mereka mendorong agar reporter Agence France-Presse keluar dari Jalur Gaza.

"Kami terus berupaya terkait karyawan AFP," kata Christophe Lemoine, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Paris, dikutip dari Al Arabiya.

Ini adalah "operasi yang kompleks", tambahnya.

"Sejak Oktober, kami telah berupaya untuk mengizinkan warga Prancis di lapangan meninggalkan Gaza, serta tanggungan mereka," tambah Lemoine.

Komentar tersebut muncul setelah sekelompok jurnalis, di antaranya staf AFP, menerbitkan opini di harian Prancis Le Monde yang meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron membantu mengamankan evakuasi jurnalis Palestina yang bekerja dengan media Prancis.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas