Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS dan Inggris Mulai Kerepotan, Belasan Drone Serang Berani Ganggu Kapal Perang Mereka

Kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris dikabarkan telah menembak jatuh sebanyak 15 pesawat tak berawak atau drone

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AS dan Inggris Mulai Kerepotan, Belasan Drone Serang Berani Ganggu Kapal Perang Mereka
British Gov.
Kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Diamond. Kapal bertipe destroyer ini akan bertugas di Kawasan Teluk, mulai dari Laut Merah hingga Samudera Hindia guna mengamankan jalur pelayaran internasional dari gangguan milisi Houthi dan tentara Yaman, terkait perang Gaza antara Hamas dan Israel. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Kapal perang Amerika Serikat (AS) dan Inggris dikabarkan telah menembak jatuh sebanyak 15 pesawat tak berawak atau drone serang di Laut Merah pada Sabtu (16/12/2023).

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan kapal perusak berpeluru kendali mereka menanggapi gelombang serangan drone dari daerah Yaman yang dikuasai kelompok Houthi.

“Kami berhasil menembak jatuh sejumlah drone serang yang menargetkan kapal-kapal komersil di Laut Merah,” kata juru bicara CENTCOM.

Baca juga: Israel Boncos, Pendapatan Pelabuhan Eilat Anjlok 80 Persen, Efek Serangan Houthi Yaman di Laut Merah

Di saat yang sama, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps juga mengatakan kapal perusak Angkatan Laut HMS Diamond berhasil mencegat rudal Sea Viper dan menghancurkan sebuah drone serang.

“Tidak ada korban jiwa ketika kami berhasil melumpuhkan rudal dan drone di Laut Merah,” ujarnya.

Shapps lebih lanjut mengatakan serangan terhadap kapal komersial di arteri perdagangan global oleh pemberontak Houthi Yaman merupakan ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim.

BERITA REKOMENDASI

“Inggris tetap berkomitmen untuk menangkis serangan-serangan ini untuk melindungi arus bebas perdagangan global,” kata Shapps.

Perusahaan Pelayaran Hindari Terusan Suez

Sejumlah perusahaan pelayaran memilih untuk menghindari Terusan Suez ketika Houthi Yaman terus meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Kapal Mediterranean Shipping Company (MSC) Palatium III berbendera Liberia dilaporkan mendapat serangan drone dari Houthi Yaman pada Jumat (15/12/2023) di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman, di ujung selatan Laut Merah.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan, tetapi kapal tersebut mengalami beberapa kerusakan akibat kebakaran dan tidak dapat digunakan lagi.

Baca juga: Pimpinan Tertinggi Houthi Yaman Deklarasikan Siap Tempur Hadapi Serangan Langsung Israel

“Kami akan mengubah rute beberapa layanan di sekitar Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, sehingga menambah waktu berlayar kapal yang dipesan untuk transit di Terusan Suez,” kata juru bicara MSC.


Akibat serangan tersebut, perusahaan pelayaran lain seperti Maersk dari Denmark dan CMA CGM dari Prancis memilih untuk menghentikan semua pengiriman kontainernya melalui Selat Bab al-Mandab sampai pemberitahuan lebih lanjut.

“Situasinya semakin memburuk dan kekhawatiran terhadap keselamatan meningkat,” kata juru bicara CMA CGM dalam sebuah pernyataan, Sabtu (16/12/2023).

Houthi Yaman dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan serangan terhadap pelayaran dan juga menembakkan drone dan rudal ke arah Israel.

Mereka juga telah berjanji untuk melanjutkan serangan sampai Israel menghentikan agresinya terhadap penduduk di Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas