Jepang Sumbang 55 Miliar Yen untuk Program Pertukaran Budaya dan Penelitian ASEAN
PM Jepang berencana menyumbangkan sekitar 40 miliar yen untuk program yang melibatkan lebih dari 10 juta orang selama 10 tahun ke depan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan peluncuran program pertukaran budaya antar masyarakat untuk memperdalam hubungan saling percaya.
PM Jepang juga berencana untuk menyumbangkan sekitar 40 miliar yen untuk program yang melibatkan lebih dari 10 juta orang selama 10 tahun ke depan.
Baca juga: Jepang akan Potong Pajak Penghasilan, Stimulus Ekonomi PM Fumio Kishida
Kemudian sekitar 15 miliar yen untuk mendukung penelitian bersama di kalangan internasional khususnya dengan negara anggota ASEAN.
Pernyataan bersama yang diadopsi pada pertemuan puncak khusus tersebut menyerukan kerja sama dalam isu-isu baru, seperti berikut:
- Pertukaran antar masyarakat di berbagai bidang seperti budaya, pendidikan, dan pariwisata
- Kerja sama di bidang keamanan ekonomi, termasuk memperkuat rantai pasokan yang telah dipastikan akan dikerjakan.
"Selain itu, dengan mempertimbangkan China yang semakin hegemonik, dimasukkan pula kebijakan untuk bekerja sama di bidang keamanan, termasuk utamanya di bidang maritim," ujar sumber Tribunnews.com, Senin (18/12/2023).
Untuk lebih mengembangkan hubungan ini, telah diumumkan untuk meluncurkan proyek pertukaran antar masyarakat yang melibatkan 10 juta orang selama 10 tahun.
"Sebagai mitra dari hati ke hati yang melampaui generasi, kami akan terus memperkuat dan mewariskan hubungan kepercayaan jangka panjang kami kepada generasi berikutnya," kata sumber itu.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak ASEAN-Jepang Implementasikan Kemitraan Komprehensif dan Strategis
Perdana Menteri Fumio Kishida mengadakan konferensi pers, Minggu (17/12/2023) dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang menjabat sebagai salah satu ketua konferensi tersebut.
Pertemuan itu menekankan beberapa hal.
Hubungan saling percaya di mana masyarakat saling menyentuh "dari hati ke hati" dengan diungkapkan dalam "Doktrin Fukuda" yang diumumkan oleh Perdana Menteri Takeo Fukuda pada tahun 1977, dan menjadi dasar hubungan Jepang-ASEAN.
Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri mengatakan tentang kata kunci pada pertemuan ini, "Hati ke Hati" merupakan konsep yang juga dapat digunakan dalam hubungan dengan ASEAN yang sudah maju.
"Hal ini tentang bekerja sama yang setara, bukan memandang rendah pada kami dari atas."
Selain itu sumber juga menyatakan, "Akan menjadi masalah jika ASEAN terpecah dan dimanfaatkan oleh negara-negara lain di kawasan ini. Memperkuat persatuan sangat penting bagi Jepang."
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.