Setelah MSC, OOCL Perusahaan Transportasi Besar Dunia Setop Pengiriman Barang dari dan ke Israel
OOCL Perusahaan yang bermarkas di Hong Kong menghentikan pengiriman dari dan ke Israel di tengah meningkatnya ancaman Laut Merah.
Penulis: Muhammad Barir
Setelah MSC, OOCL Perusahaan Transportasi Besar Dunia Hentikan Pengiriman Barang dari dan ke Israel
TRIBUNNEWS.COM- OOCL Perusahaan yang bermarkas di Hong Kong menghentikan pengiriman dari dan ke Israel di tengah meningkatnya ancaman Laut Merah.
Perusahaan transportasi besar dunia itu menghentikan pengiriman barang ke Israel.
Perusahaan pelayaran yang berbasis di Hong Kong, OOCL, telah menangguhkan pengiriman ke dan dari Israel sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman terhadap pelayaran komersial di Laut Merah.
Perusahaan mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya pada hari Sabtu.
“Karena masalah operasional, OOCL akan menghentikan penerimaan kargo ke dan dari Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut,” katanya dikutip dari Arabnews.
Baca juga: INFOGRAFIS: Jumlah Fasilitas Umum yang Hancur di Palestina karena Serangan Israel
Langkah ini dilakukan setelah perusahaan pelayaran MSC, AP Moller-Maersk dan Hapag-Lloyd mengeluarkan instruksi serupa agar kapal mereka menghindari Laut Merah sehubungan dengan serangan baru-baru ini yang dilakukan oleh kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran.
Kelompok milisi tersebut telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah sebagai reaksi atas serangan militer Israel di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan 18.800 orang warga sipil.
Serangan-serangan tersebut awalnya terfokus pada kapal-kapal yang memiliki hubungan kepemilikan dengan Israel, namun kini menjadi lebih tidak pandang bulu selama seminggu terakhir.
Menghindari Laut Merah, yang menyediakan akses ke Terusan Suez, secara signifikan meningkatkan jarak yang harus ditempuh kapal kontainer.
Baca juga: Oposisi Israel Serukan Pemilu Baru di Tengah Konflik Gaza: Netanyahu Tak Dapat Terus Jabat PM
Hentikan Kerjasaman Selama 25 Tahun
Perusahaan Transportasi Besar Dunia, OOCL (Orient Overseas Container Line) telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman barang ke Israel.
Televisi Israel, Kanal 13 hari Minggu (17/12/2023) mengumumkan bahwa perusahaan jasa transportasi yang berkantor di Hong Kong ini menghentikan kerja sama apa pun dengan Israel setelah 25 tahun bermitra.
Kanal 13 menyatakan bahwa alasan keputusan OOCL, karena ancaman Yaman yang akan menargetkan semua kapal yang bergerak menuju Israel.
Pengumuman OOCL yang menyatakan bahwa, karena alasan teknis, OCCL akan segera berhenti menerima dan mengirim barang ke Israel hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pada Sabtu malam, perusahaan pelayaran bergengsi MSC, yang dimiliki oleh Swiss dan Italia, mengumumkan bahwa mereka memerintahkan kontainernya untuk tidak melakukan perjalanan di Laut Merah.
Selama beberapa pekan terakhir, bersamaan dengan intensifikasi serangan rezim Israel terhadap Gaza, tentara Yaman telah mempersempit jangkauan kapal-kapal Israel yang hendak melewati selat Bab al-Mandeb di Laut Merah, dan telah menargetkan wilayah pendudukan Palestina, khususnya pelabuhan Eilat dengan drone dan rudal.
Perusahaan pelayaran Perancis CGM juga mengumumkan penghentian pergerakan semua kargo kontainernya dari Laut Merah.
Namun pihak Yaman telah menyatakan bahwa Laut Merah merupakan wilayah navigasi yang aman bagi kapal lain selan Israel dan tujuan Israel.
Terkait hal tersebut, Naser al-Din Amer, Wakil Menteri Penerangan Ansarullah Yaman, dalam wawancara dengan media barat tadi malam menjelaskan tujuan operasi Yaman di Laut Merah terhadap kapal-kapal milik Israel atau menuju pelabuhan Israel.
(Sumber: Arab News, Pars Today)