AS Bentuk Koalisi Lawan Houthi di Laut Merah, Siapa Negara yang Bergabung?
AS membuat koalisi internasional untuk melawan dan mencegah Houthi menyerang kapal di Laut Merah. Ada 10 negara yang bergabung dengan AS.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
![AS Bentuk Koalisi Lawan Houthi di Laut Merah, Siapa Negara yang Bergabung?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-pertahanan-as-lloyd-austin-11-oktober-2023.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengumumkan pembentukan koalisi internasional untuk menghadapi serangan Houthi di Laut Merah dengan nama “Operation Prosperity Guardian.”
Koalisi internasional itu mencakup sepuluh negara, termasuk Inggris, Prancis, Italia, dan Bahrain.
Pernyataan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin menggabungkan kekuatan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh Houthi di Laut Merah.
Lloyd Austin mengatakan negara peserta antara lain Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.
Koalisi internasional itu akan melakukan patroli bersama di wilayah selatan Laut Merah dan Teluk Aden.
“Ini adalah tantangan internasional yang memerlukan tindakan kolektif,” kata Lloyd Austin dalam konferensi pers di Tel Aviv, Senin (18/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Awak Kapal Tak Respon Panggilan, Houthi Yaman Kembali Serang Dua Kapal Kargo di Laut Merah
“Itulah sebabnya hari ini saya mengumumkan peluncuran ‘Operation Prosperity Guardian’, sebuah inisiatif keamanan multinasional baru yang penting,” lanjutnya.
Dalam beberapa hari terakhir setelah menembak jatuh rudal dan drone yang diluncurkan oleh Houthi dan bergegas membantu kapal komersial yang diserang.
Houthi Luncurkan Drone, Targetkan Kapal di Laut Merah
Hanya beberapa jam sebelum pengumuman Lloyd Austin, kelompok Houthi mengatakan pihaknya melancarkan serangan drone terhadap dua kapal kargo di wilayah tersebut.
Houthi mengancam akan menargetkan semua kapal yang menuju Israel dan mereka memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel semua kapal yang menuju Israel.
Sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran global biasanya melewati Terusan Suez, yang merupakan jalur pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia, dan kemudian juga melintasi Laut Merah di lepas pantai Yaman.
Namun kerusuhan yang dilakukan Houthi mengganggu perdagangan maritim, karena perusahaan pelayaran mengalihkan rute perjalanan mereka keliling Afrika, sehingga meningkatkan biaya dan durasi perjalanan mereka.
![Sebuah gambar yang diambil selama tur terorganisir oleh pemberontak Houthi Yaman (di atas kapal) pada tanggal 22 November 2023 menunjukkan kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh pejuang Houthi dua hari sebelumnya, berlabuh di sebuah pelabuhan di Laut Merah di provinsi Hodeida, Yaman, dengan bendera Palestina dan Yaman terpasang di atasnya.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anggota-houthi-yaman-12456.jpg)
Baca juga: Houthi vs Amerika di Ambang Perang, Ini Negara yang Ikut dalam Koalisi Pimpinan AS di Laut Merah
"Perusahaan-perusahaan yang mengalihkan kapal bersama-sama mengendalikan sekitar setengah pasar pengiriman peti kemas global,” kata Albert-Jean Swart, analis di ABN AMRO.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.