Tekad Houthi Hancurkan Kapal-kapal Musuh Yang Melintasi Laut Merah
Untuk kesekian kalinya milisi Houthi Yaman melakukan aksi penyerangan terhadap kapal yang berlayar di Laut Merah.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Untuk kesekian kalinya milisi Houthi Yaman melakukan aksi penyerangan terhadap kapal yang berlayar di Laut Merah.
Pasukan milisi yang didukung oleh Iran tersebut menyerang dua kapal bisnis yaitu kapal tanker Swan Atlantic dan kapal kontainer MSC Clara pada Minggu (17/12/2023).
Keduanya diserang dengan drone bunuh diri karena mengabaikan peringatan Houthi agar tidak berlayar ke Israel.
Baca juga: Houthi vs Amerika di Ambang Perang, Ini Negara yang Ikut dalam Koalisi Pimpinan AS di Laut Merah
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengaku pihaknya bertanggung jawab atas penembakan dua kapal tersebut.
"Milisi terus melarang kapal apa pun dari negara mana pun yang melakukan perjalanan ke pelabuhan Israel dari Laut Arab dan Laut Merah sampai mereka membawa makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan saudara-saudara setia kami di Jalur Gaza,” kata Sarea dalam sebuah pernyataan dikutip dari Arab News, Selasa (19/12/2023).
Kelompok Houthi kemudian menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah setelah Oman memfasilitasi negosiasi antara kelompok Houthi dan negara-negara lain untuk membujuk milisi Yaman agar menghentikan serangan tersebut.
Kapal Swan Atlantic disebutkan mengalami kerusakan akibat serangan drone tersebut. Akan tetapi tidak ada korban jiwa dalam penembakan itu.
Tanker Swan Atlantik adalah kapal milik perusahaan Norwegia Inventor Chemical Tankers. Dalam pernyataan, manajemen kapal tersebut pada Senin mengatakan bahwa kapal tankernya yang berbendera Kepulauan Cayman, Swan Atlantic, terkena proyektil di Laut Merah.
Posisi kapal saat itu berada di Laut Merah yang dilaporkan 28 jam yang lalu oleh AIS. Kapal sedang dalam perjalanan ke REPDG Kepulauan Reunion, berlayar dengan kecepatan 10.8 knot dan diperkirakan akan tiba di sana pada 27 Desember.
Kapal SWAN ATLANTIC (IMO 9790464, MMSI 319113500) adalah Kapal Tanker Produk Kimia/Minyak yang dibangun pada tahun 2017 (6 tahun) dan saat ini berlayar di bawah bendera Kepulauan Cayman.
Baca juga: Tentara Yaman Tak Gubris Peringatan AS, Houthi Tahan Kapal Perusahaan Raksasa yang Mau ke Israel
Kapal tanker berbendera Cayman Swan Atlantic, milik perusahaan Norwegia Inventor Chemical Tankers, telah diserang di Laut Merah. Tidak ada korban luka yang dilaporkan
Dalam cuitannya di X, manajemen Norwegia Inventor Chemical Tankers mengatakan "Kami baru-baru ini melakukan penyelidikan internal dan sejauh yang kami tahu tidak ada kaitannya dengan Israel"
Sementara MSC CLARA adalah Kapal Kontainer yang dibangun pada tahun 2015 (8 tahun yang lalu) dan berlayar di bawah bendera Panama.
Daya dukungnya adalah 18.400 TEU dan draftnya saat ini dilaporkan 15,4 meter. Panjang keseluruhannya (LOA) adalah 395,5 meter dan lebarnya 59,08 meter.
Sementara Jerusalem Post menyebutkan, Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris, yang memantau aktivitas maritim, pada hari Senin mengeluarkan setidaknya lima pemberitahuan mengenai insiden di Laut Merah dan dekat Selat Bab Al-Mandab.
UKMTO mengeluarkan pemberitahuan pertamanya pada pukul 12:30, menyarankan kapal-kapal yang berlayar di wilayah tersebut untuk waspada setelah menerima informasi mengenai insiden di barat laut Djibouti.
Organisasi tersebut kemudian melaporkan insiden lain di tenggara kota pelabuhan Mocha di Yaman, di mana sebuah kapal mengklaim bahwa sebuah kapal yang membawa orang-orang bersenjata telah mendekati kapal tersebut, yang menyebabkan penjaga kapal melepaskan tembakan peringatan.
Yusuf Al-Madani, komandan Wilayah Militer Kelima Houthi, yang mencakup kota barat Hodeidah, telah bersumpah untuk menyerang pasukan militer mana pun yang berusaha mencegah milisi menyerang kapal-kapal yang menuju Israel, dan mengklaim bahwa pasukannya telah diserang.
Al-Madani mengatakan kepada stasiun radio lokal yang berafiliasi dengan Houthi pada hari Senin: “Kita harus bersiap untuk berperang musuh akan merespons di sana-sini.”
Kelompok Houthi telah meluncurkan rudal balistik dan drone ke kapal-kapal komersial dan angkatan laut di Laut Merah sebagai bagian dari janji milisi untuk memblokir kapal-kapal yang menuju Israel sampai pasukan Israel berhenti menembaki Gaza.