Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Jatuhkan Bom Paling Destruktif ke Jalur Gaza, Berat Lebih dari 900 Kg

Pada minggu minggu pertama sejak serangan 7 Oktober, Israel manjatuhkan bom buatan Amerika Serikat yaitu MK-84 di Gaz

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Israel Jatuhkan Bom Paling Destruktif ke Jalur Gaza, Berat Lebih dari 900 Kg
KATA KHATIB/AFP
Asap mengepul akibat pemboman Israel terhadap Khan Yunis dari Rafah di Jalur Gaza selatan pada 16 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Pada minggu minggu pertama sejak serangan 7 Oktober, Israel manjatuhkan bom buatan Amerika Serikat yaitu MK-84 di Gaza.

MK-84 merupakan bom buatan Amerika Serikat yang memiliki berat 2.000 pon atau sekitar 900 Kg.

Menurut laporan New York Times, bom-bom ini telah digunakan sebanyak 200 kali.

Sementara menurut pakar militer, bom sebesar 900 Kg hampir tidak pernah dijatuhkan di daerah padat penduduk, dikutip dari NDTV.

Namun Israel menggunakan bom MK-84 untuk menyerang Gaza yang merupakan salah satu negara terpadat di dunia.

Gaza dihuni lebih dari dua juta orang hidup berdesakan di lahan seluas 362 kilometer persegi.

Baca juga: Sebut Saran AS Amit-amit, Menteri Israel: Bubarkan Kabinet Perang Kalau Serangan Mengendur ke Gaza

Bom ini memiliki dampak yang sangat besar, sehingga hukum humaniter internasional melarang menggunakan bom ini untuk melakukan serangan tanpa pandang bulu.

Berita Rekomendasi

Mantan penyelidik kejahatan perang di PBB, Marc Garlasco mengatakan keganasan pemboman Israel pada bulan pertama perang ini tidak pernah ia lihat sejak Vietnam.

Ia juga mengatakan saat kedua perang Irak, AS hanya menjatuhkan bom ini selama satu kali.

“Bahkan dalam kedua perang Irak, kepadatannya tidak pernah sepadat ini,".

Bom seberat 900 Kg ini diduga sebagai penyebab banyaknya korban jiwa di Gaza.

Menurut The New York Times, Israel memiliki bom GBU-39 dan MK-84.

Gambar yang diambil dari Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 22 Desember 2023, menunjukkan asap mengepul menyusul pemboman Israel di wilayah Palestina di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas.
Gambar yang diambil dari Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 22 Desember 2023, menunjukkan asap mengepul menyusul pemboman Israel di wilayah Palestina di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas. (Jack GUEZ / AFP)

Baca juga: WHO Sebut Gaza Seperti Neraka, 300 Orang Meninggal Setiap Hari

GBU-39 merupakan bom yang jauh lebih presisi dan dapat menyerang sasaran di bawah tanah.

Oleh karena itu, Israel mengeklaim menggunakan bom ini untuk menyerang teeowongan Hamas.

GBU-39 memiliki kapasitas ledakan sebesar 37 pon dan jika diledakkan di area terbuka dapat membunuh, atau melukai, orang dalam radius 1.000 kaki.

Sementara MK-84 memiliki daya ledak 25 kali lebih besar dan radius ledakan tiga kali lipat.

Bom ini memiliki bahaya yang lebih besar yaitu saat potongan-potongan selubung logam meledak saat terkena benturan dan dapat menembak ratusan kaki ke sekeliling, membunuh orang yang berada di sekitar bom tersebut.

Sementara itu, pada hari Kamis, tentara Israel mengatakan mereka telah mengebom 'sejumlah sasaran' di Jalur Gaza.

Israel mengeluarkan perintah 'evakuasi' baru untuk Khan Yunis di Gaza selatan, yang sebelumnya merupakan lokasi 'aman'.

Sebagai informasi, Israel telah membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, melakukan pengepungan, dan melancarkan serangan darat sebagai pembalasan atas serangan pada 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, sebanyak 20.057 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 53.320 lainnya terluka dalam serangan gencar Israel.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas