Media Lebanon: Yordania Lindungi Israel dari dengan Mencegat Serangan Drone dari Milisi Irak

TRIBUNNEWS.COM - Milisi Perlawanan Islam di Irak pada Jumat (22/12/2023) menyatakan kalau mereka bertanggung jawab atas serangan terhadap Kota Eilat di Israel selatan.

Milisi tersebut menyatakan serangan ke kota di Israel itu dilakukan sebagai resons atas serangan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza.

“Sejalan dengan pendekatan kami untuk melawan pendudukan (Israel), untuk mendukung rakyat kami di Gaza, dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, Mujahidin Perlawanan Islam di Irak telah mencapai sasaran di Umm al-Rashrash, di wilayah pendudukan Eilat, dengan senjata yang tepat,” tulis pernyataan kelompok perlawanan, Jumat.

Baca juga: Tiga Hari Anteng, Dua Rudal Koalisi Milisi Irak Hantam Pangkalan Militer AS di Ain al-Assad

Media Israel melaporkan, Perlawanan Islam Irak melancarkan serangan pesawat tak berawak di kota selatan tetapi dicegat oleh Yordania di wilayah udara Yordania.

Outlet berita Al-Manar Lebanon juga melaporkan hal itu dengan menulis, "Yordania melindungi Israel dengan mencegat serangan pesawat tak berawak yang datang dari Irak".

Tentara Yordania belum menerbitkan pernyataan untuk mengkonfirmasi laporan tindakan mereka terhadap serangan milisi perlawanan Irak ke Israel tersebut.

Baca juga: Cueki AS, Israel Mau Gempur Lebanon: Hizbullah Punya 150 Ribu Rudal, IDF Tak Siap Perang Multifront

Milisi Irak Perangi Tentara Pendudukan AS di Irak dan Suriah

Milisi Perlawanan Irak diketahui juga telah memerangi pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan sebagian Suriah sebagai aksi solidaritas terhadap Palestina dalam perang multi-front melawan Israel.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada awal Desember oleh Abu Ali al-Askari, pejabat senior di faksi Kataib Hizbullah, menyatakan kalau milisi perlawanan Irak akan terus memerangi pasukan AS di Irak sampai tidak ada lagi personel AS yang tersisa di dalam perbatasannya.

“Operasi jihadis kami melawan pendudukan AS akan terus berlanjut sampai tentara terakhir disingkirkan dari Irak,” kata Askari.

“Kebodohan apa pun yang dilakukan AS akan ditanggapi dengan tindakan pembalasan yang keras dan perluasan operasi.”

Baca juga: Milisi Regional Bergerak, Kataib Hizbullah: Serang Hingga Tentara Terakhir AS Angkat Kaki dari Irak

Pada Oktober silam, juru bicara militer Yordania Mustafa Hiyari meminta AS untuk mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot untuk meningkatkan pertahanan perbatasannya.

“Drone telah menjadi ancaman di semua lini,” kata Hiyari.

Yordania bukan satu-satunya negara Arab yang dianggap justru melindungi Israel.

Pada Oktober, Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi telah mencegat rudal jelajah Yaman yang menuju Israel.

"Milisi perlawanan dari Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak telah mengangkat senjata untuk berperang dalam solidaritas dengan rakyat Palestina melawan Israel, sebuah negara yang – dalam sejarah singkatnya – terbukti menjadi musuh bagi semua pihak," tulis laporan TC

(oln/TC/*)
​