Rusia Menggila di Front Timur: Pusat Komando Ukraina Hancur, Uragan Bikin Gosong Setumpuk Lapis Baja
Serangan Rusia itu diklaim dilakukan terhadap Ukraina yang dilakukan oleh peluncur rudal “Uragan”.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Menggila Front Timur: Pusat Komando Ukraina Hancur, Uragan Bikin Gosong Setumpuk Lapis Baja
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengintensifkan serangan mereka di front timur dalam pertempuran melawan Ukraina.
Pada Jumat (22/12/2023), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan, operasi militer khusus (diksi Moskow untuk invasi militer) di garis depan Kupiansk, Oblast Kharkiv, Ukraina Timur, sukses menganhancurkan konsentrasi kendaraan lapis baja Ukraina.
Baca juga: Rudal Presisi Hizbullah Hantam Dua Peluncur Iron Dome Israel Hingga Rusak Parah
Serangan Rusia itu diklaim dilakukan terhadap peralatan tempur Ukraina dengan peluncur rudal “Uragan”.
“Peluncur rudal Uragan milik pasukan kelompok Barat Rusia menghancurkan konsentrasi kendaraan lapis baja milik angkatan bersenjata Ukraina, yang terungkap melalui pengintaian di poros Kupiansk," tulis Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Klaim tersebut mengacu pada koordinasi antara pasukan artileri dan dukungan drone, yang operatornya mencatat serangan spesifik terhadap peralatan musuh.
Komandan operasi serangan, yang dijuluki "Kama," menjelaskan, target serangan mereka adalah konsentrasi kendaraan tempur Ukraina yang siap dimobilisasi.
"Titik penempatan sementara (Ranpur Ukraina) adalah target utama kami. Kami mendukung unit infanteri, dan mereka menyerang kendaraan tempur infanteri dan tank. Di antara peralatan asing yang rusak adalah "Krab" Polandia (tank), senjata self-propelled dan senjata “M777” buatan Amerika," kata dia. dilansir Sputnik Arab.
Markas Komando Ukraina Hancur
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa pusat komando tentara Angkatan Bersenjata Ukraina telah menjadi sasaran bom di poros Krasny Liman.
Militer Rusia menyebut terus melaksanakan operasi militer khusus mereka, dengan tujuan untuk melucuti senjata Ukraina.
Tujuan lain, kata Moskow adalah menghilangkan ancaman terhadap keamanan Rusia serta melindungi warga sipil di Donbass.
Warga wilayah itu diklaim Rusia menjadi sasaran penganiayaan oleh rezim Kiev selama 8 tahun.
"Operasi militer khusus Rusia, yang dimulai pada 24 Februari 2022, telah memasuki musim dingin kedua, dan bertujuan untuk melindungi penduduk Donbass, yang telah menjadi sasaran penganiayaan dan pemusnahan oleh rezim Kiev , selama bertahun-tahun," tulis pernyataan Rusia.
Sejauh ini, militer Rusia sukses menggagalkan "serangan balik" Ukraina, meskipun ada dukungan finansial dan militer yang signifikan yang diberikan oleh NATO dan sejumlah negara Barat yang bersekutu dengan Washington hingga rezim Kiev.
Selama operasi tersebut, pasukan Rusia menghancurkan sebagian besar peralatan yang menjadi taruhan Barat, termasuk tank “Leopard 2” Jerman, dan banyak kendaraan lapis baja Amerika dan Inggris, selain banyak tank dan kendaraan yang disediakan oleh negara-negara di dunia. aliansi “NATO”, yang ditakdirkan untuk hancur akibat serangan tersebut.
Lebih dari setahun setelah dimulainya operasi , banyak suara muncul di Barat, menyerukan perlunya berhenti mendukung rezim Kiev.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.