Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Klaim Rudal Patriotnya Hancurkan Tiga Jet Tempur SU-34 Rusia di Kherson

Pakar penerbangan Ukraina Valeriy Romanenko merasa yakin bahwa rudal Patriot kemungkinan besar dapat menjatuhkan jet tempur Rusia lainnya.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ukraina Klaim Rudal Patriotnya Hancurkan Tiga Jet Tempur SU-34 Rusia di Kherson
CBS News
Peluncur rudal Patriot telah bersiap melakukan aksinya di Ukraina 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Presiden Volodymyr Zelensky dan para pejabat militer Ukraina mengatakan pasukannya telah menembak jatuh tiga pesawat pembom tempur Su-34 Rusia di wilayah Kherson pada Jumat (22/12/2023).

Para analis memperkirakan militer Ukraina menggunakan rudal Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk melumpuhkan pesawat pengebom tempur Su-34 Rusia.

“Militer kami telah berhasil menembak jatuh tiga pesawat pengebom tempur Su-34 Rusia!,” ujar Mykola Oleshchuk, Komandan Angkatan Udara Ukraina.

Baca juga: Ratusan Warga Nepal Bergabung dengan Tentara Rusia Berperang Melawan Ukraina, Ada Pensiunan Polisi

Sementara itu, pakar penerbangan Ukraina Valeriy Romanenko merasa yakin bahwa rudal Patriot kemungkinan besar dapat menjatuhkan jet tempur Rusia lainnya.

"Ini adalah situasi di mana Rusia menjatuhkan hingga 100 bom di selatan. Tiga di antaranya terbang bersama dan tertangkap. Mereka tidak memperhitungkan bahwa Patriot memiliki jangkauan 160 km untuk target aerodinamis," kata Romanenko.

Hingga saat ini, banyak pihak menilai keberhasilan Ukraina semakin berkurang sejak pasukannya memperoleh keuntungan besar setahun yang lalu dalam merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia di timur laut dan selatan.

Berita Rekomendasi

Serangan balasan yang diluncurkan di wilayah timur dan selatan pada Juni lalu hanya mempunyai kemajuan yang terbatas.

Hal itu sejalan dengan pernyataan Zelensky yang mengakui kemajuan yang dicapai negaranya dalam perang dengan Rusia lebih lambat dari yang diharapkan.

Meski begitu, ia menepis pernyataan panglima militer, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, bahwa perang telah memasuki fase "gesekan" yang memerlukan perubahan taktik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas