Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikawal Kapal Tempur Amerika, Raksasa Pelayaran Maersk Lanjutkan Pengiriman Minyak Via Laut Merah

55 kapal dagang internasional termasuk Maersk memutuskan untuk mengalihkan rute menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan demi menghindari Terusan Suez

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dikawal Kapal Tempur Amerika, Raksasa Pelayaran Maersk Lanjutkan Pengiriman Minyak Via Laut Merah
HO
Raksasa Pelayaran terbesar di dunia, Maersk tengah bersiap melanjutkan pengiriman minyak dan barang kargo melalui Laut Merah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Raksasa Pelayaran terbesar di dunia, Maersk tengah bersiap melanjutkan pengiriman minyak dan barang kargo melalui Laut Merah yang sempat ditangguhkan akibat serangan rudal Houthi Yaman di jalur perdagangan internasional itu.

Keputusan itu diambil Maersk usai satuan tugas maritim multinasional besutan Amerika berjanji akan melindungi kapal dagang asing dari serangan pemberontak Houthi Yaman yang saat ini menguasai kawasan Laut Merah.

“Kami saat ini sedang merencanakan kapal pertama untuk melakukan transit sesegera mungkin, operasional ini dilanjutkan setelah AS membentuk Operation Prosperity Guardian,” kata perusahaan itu, dikutip dari Reuters.

Sebelum satuan tugas maritim multinasional dibentuk, 55 kapal dagang internasional termasuk Maersk memutuskan untuk mengalihkan rute menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan demi menghindari Terusan Suez, setelah Houthi meningkatkan serangan ke kapal yang nekat melakukan perjalanan menuju Israel melalui Laut Merah.

Baca juga: Iran Borong Rudal Jelajah 1.000 Km Talaeiyeh dan Heli Pintar demi Perkuat Houthi di Laut Merah

Sayangnya pasca melakukan perubahan rute, kapal dagang internasional pengangkut minyak dan barang merogoh kocek yang lebih dalam hingga merugi miliar dolar AS karena harus putar balik mengelilingi Afrika menuju jalur Terusan Suez yang menghubungkan laut Tengah dengan Laut Merah.

“Risiko geopolitik di laut Merah menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi karena sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania,” jelas Rob Thummel, direktur perusahaan investasi energi Tortoise Capital..

BERITA REKOMENDASI

Memanasnya serangan milisi Houthi Yaman kepada kapal dagang di Laut Merah mendorong Amerika dan 10 negara sekutu untuk membentuk koalisi internasional dengan nama “Operation Prosperity Guardian.

Sebuah inisiatif keamanan multinasional baru yang penting dengan tujuan memerangi milisi Houthi Yaman, serta memastikan kebebasan navigasi dan keamanan semua negara yang melintas di jalur perdagangan internasional.

Tak tanggung – tanggung untuk menggertak Houthi Yaman, Amerika bahkan menerjunkan kapal perusak pertahanan rudal Laboon, Delbert D. Black dan The Sullivans di Laut Mediterania serta kapal perusak USS Carney di Laut Merah.

"Dibentuknya Koalisi keamanan, diharapkan dapat memperkuat keamanan dan kemakmuran jalur internasional dari serangan kelompok pemberontak Houthi Yaman yang menguasai Laut Merah,” ujar Menteri Pertahanan (Menlu) AS Lloyd Austin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas