Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Bisa Rayakan Natal akibat Perang, Umat Kristen di Betlehem Palestina: Anak Saya Menangis

Umat Kristen di Betlehem tak bisa merayakan Natal karena perang yang berlangsung di Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Tak Bisa Rayakan Natal akibat Perang, Umat Kristen di Betlehem Palestina: Anak Saya Menangis
AFP/HAZEM BADER
Ilustrasi - Sebuah pesan dukungan terhadap Gaza di sebelah alun-alun Gereja Kelahiran di kota Betlehem di Tepi Barat yang diduduki pada 24 Desember 2023. Umat Kristen di Betlehem tak bisa merayakan Natal karena perang di Gaza. 

Vinh mengatakan dia selalu datang ke Bethlehem untuk merayakan Natal, tetapi tahun ini sangat menyedihkan.

Dia menatap pemandangan kelahiran Yesus di Manger Square dengan bayi Yesus yang terbungkus kain kafan putih, mengingatkan kita pada ribuan anak yang terbunuh dalam pertempuran di Gaza.

Kawat berduri mengelilingi tempat kejadian, puing-puing abu-abu tidak mencerminkan cahaya gembira dan semburan warna yang biasanya memenuhi alun-alun selama musim Natal.

Cuaca dingin dan hujan di sana menambah suasana muram.

Pembatalan perayaan Natal merupakan pukulan telak bagi perekonomian kota.

Baca juga: Paus Fransiskus Kecam Serangan Israel terhadap Warga Sipil di Gaza

Pariwisata yang menyumbang sekitar 70 persen pendapatan Betlehem hampir hilang semuanya selama musim Natal.

Hal itu karena banyak maskapai penerbangan besar membatalkan penerbangan ke Israel, dan hanya sedikit orang asing yang berkunjung.

Berita Rekomendasi

Pejabat setempat mengatakan lebih dari 70 hotel di Bethlehem terpaksa ditutup, menyebabkan ribuan orang menganggur.

Selain itu, toko suvenir lambat untuk dibuka pada malam Natal, meskipun ada beberapa toko yang dibuka setelah hujan berhenti turun, namun pengunjungnya sedikit.

“Kami tidak bisa membenarkan menanam pohon dan merayakannya seperti biasa, ketika sebagian orang (di Gaza) bahkan tidak punya rumah untuk ditinggali,” ucap Ala'a Salameh, salah satu pemilik Restoran Afteem.

Salameh mengatakan malam Natal biasanya menjadi hari tersibuk dalam setahun.

“Biasanya tidak ada satu pun kursi untuk diduduki, kami penuh dari pagi hingga tengah malam,” kata Salameh.

Pada Minggu pagi hanya satu meja yang terisi, oleh para jurnalis yang sedang istirahat.

Baca juga: Ratusan Tentara Israel Tewas di Gaza, Netanyahu: Perang Berlanjut Kami Tak Akan Berhenti Lawan Hamas

Orang-orang mengibarkan bendera raksasa Palestina di Manger Square, dekat Gereja Kelahiran, yang secara tradisional diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus, pada Malam Natal, di kota Betlehem, Tepi Barat, Minggu, 24 Desember 2023.
Orang-orang mengibarkan bendera raksasa Palestina di Manger Square, dekat Gereja Kelahiran, yang secara tradisional diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus, pada Malam Natal, di kota Betlehem, Tepi Barat, Minggu, 24 Desember 2023. (AP/Mahmoud Illean)

Di bawah spanduk bertuliskan “Lonceng Natal Bethlehem berbunyi untuk gencatan senjata di Gaza,” beberapa remaja menawarkan Santa tiup kecil, tetapi tidak ada yang membeli.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas