Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Bertugas di Brigade Golani, Tentara Israel Nangis di Rapat Knesset: Kami Tak Punya Uang

Tentara Israel menangis di rapat Knesset, mengatakan ia tidak punya uang karena tidak diberi kompensasi oleh pemerintah Israel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Bertugas di Brigade Golani, Tentara Israel Nangis di Rapat Knesset: Kami Tak Punya Uang
MENAHEM KAHANA / AFP
Ilustrasi Tentara Israel menangis. -- Tentara Israel berduka saat pemakaman kawan Max Steinberg pada 23 Juli 2014 di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem. --- Seorang tentara Israel menangis ketika menceritakan kesulitan finansial yang dialaminya setelah ikut berperang. 

"Saya tidak diizinkan membawa ponsel ke Gaza," kata Lior Moshayev, dikutip dari The Times of Israel.

The Times of Israel mengatakan pejabat Israel mengakui meski banyak tentara cadangan yang menerima bantuan pemerintah, masih banyak di antara mereka yang mengalami krisis keuangan yang parah.

Keluarga dari para tentara cadangan mulai mengorganisir program bantuan dari masyarakat untuk mencegah runtuhnya perekonomian mereka.

Israel telah memanggil 300.000 tentara cadangan pada minggu pertama menyusul serangan Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Orang-orang memeriksa kerusakan pada sebuah bangunan yang rusak berat selama serangan Israel di kamp Nur Shams untuk pengungsi Palestina dekat kota utara Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada 26 Desember 2023.
Orang-orang memeriksa kerusakan pada sebuah bangunan yang rusak berat selama serangan Israel di kamp Nur Shams untuk pengungsi Palestina dekat kota utara Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki pada 26 Desember 2023. (Zain JAAFAR / AFP)

Baca juga: Israel Siap Hentikan Kerja Sama dengan PBB Jika Terus Membela Hamas

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Berita Rekomendasi

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.915 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (26/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas