Dukung Warga Gaza, Otoritas Sharjah Uni Emirat Arab Larang Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru
Pihak berwenang Sharjah di Uni Emirat Arab mengumumkan larangan untuk menyalakan kembang api di momen pergantian tahun
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Pihak berwenang Sharjah di Uni Emirat Arab mengumumkan larangan untuk menyalakan kembang api di momen pergantian tahun sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza.
“Larangan tersebut merupakan ekspresi tulus solidaritas dan kerja sama kemanusiaan dengan saudara kita di Jalur Gaza,” kata Kepolisian Sharjah dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Facebook, Rabu (27/12/2023).
“Apabila ada pihak yang melanggar aturan tersebut maka kami akan mengambil tindakan hukum,” tambahnya.
Baca juga: Israel Siap Hentikan Kerja Sama dengan PBB Jika Terus Membela Hamas
Sharjah sendiri merupakan kota terbesar ketiga di Uni Emirat Arab berdasarkan ukuran dan populasi setelah Abu Dhabi dan Dubai.
Uni Emirat Arab menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020 dalam sebuah langkah yang membuka jalan bagi negara-negara lain untuk membangun hubungan dengan Israel.
Namun, kekuatan regional Teluk telah berulang kali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang di Gaza, dan mengutuk pemboman dan invasi Israel ke daerah kantong tersebut.
Mereka juga mengecam kelompok militan Palestina Hamas atas serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza pada hari itu oleh Hamas.
Keputusan Sharjah untuk melarang pesta kembang api pada Malam Tahun Baru tampaknya tidak diikuti kota-kota lainnya di Uni Emirat Arab.
Pertunjukan kembang api Malam Tahun Baru di Uni Emirat Arab biasanya diadakan di Dubai, kota terpadat di negara itu dan pusat pariwisata regional, berpusat di sekitar landmark seperti Burj Khalifa dan pulau buatan berbentuk pohon palem yang disebut Palm Jumeirah.