Hamas Ledakkan Terowongan yang Dibuka Israel di Gaza, 8 Tentara Tewas
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas berhasil meledakkan pembukaan terowongan oleh Israel di Gaza, 8 tentara Israel diperkirakan tewas.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Brigade Izz al-Din al-Qassam, mengumumkan pengeboman terhadap pembukaan terowongan oleh pasukan Israel.
Serangan Brigade Al-Qassam menewaskan delapan tentara Israel di sebelah timur kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah.
"Serangan itu menyebabkan anggota pasukan Israel yang menjadi sasaran tewas atau terluka," tulis Brigade Al-Qassam di Telegram, Selasa (26/12/2023) malam.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), mengumumkan para pejuangnya telah terlibat dalam bentrokan sengit dengan Israel di Khan Yunis sejak Selasa (26/12/2023) pagi ini.
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan telah menyerang 100 sasaran milik Hamas melalui serangan udara ofensif di Jalur Gaza selatan.
"Hari ini kami menargetkan pembukaan terowongan dan infrastruktur milik Hamas," kata IDF dalam sebuah pernyataan, Selasa (26/12/2023).
IDF menambahkan, pasukan darat yang didukung oleh pesawat terlibat dalam bentrokan dengan Hamas di Jabalia dan Khan Yunis.
Baca juga: Veteran Israel: IDF Sebar Kemenangan Palsu, Tak Ada Solusi soal Terowongan Hamas
Pada Selasa (26/12/2023), serangan udara Israel menghantam Markas besar Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di distrik al-Amal, sebelah barat Khan Younis.
Lantai atas gedung dihantam, menyebabkan kerusakan besar pada seluruh fasilitas dan properti di sekitarnya.
Setidaknya tujuh orang tewas di dekat Khan Younis akibat pemboman Israel yang tiada henti, sementara semakin banyak orang yang terluka tiba di Kompleks Medis Nasser.
Di Rafah, serangan terus terjadi, dan meskipun ada arahan militer Israel yang menetapkannya sebagai zona aman, warga Palestina yang terlantar tidak mendapatkan keselamatan, dikutip dari Al Jazeera.
Serangan udara dan pemboman yang sedang berlangsung terjadi di Gaza tengah dekat kamp pengungsi Bureij, Nuseirat, dan Maghazi.
Baca juga: Jenderal Razi Mousavi Dianggap Martir, Iran Potensial Kobarkan Perang Langsung Lawan Israel
Hamas Palestina vs Israel
Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20.915 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Selasa (26/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.
Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel