Warga Gaza Dilanda Kelaparan Akut Jika Perang Israel-Hamas Tak Segera Berakhir
Risiko kelaparan warga Gaza makin meningkat di wilayah kantong warga yang terkepung tentara Israel di tengah minimnya pasokan pangan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Pembatasan akses terhadap makanan selama berminggu-minggu di Jalur Gaza oleh tentara Israel telah mencapai puncaknya dengan kelaparan parah di kalangan warga Gaza termasuk yang berada di pengungsian.
Kondisi ini juga meningkatnya risiko kelaparan di wilayah kantong warga Gaza yang terkepung tentara Israel.
Sejak awal Oktober, serangan Israel di Gaza telah merusak toko roti dan gudang makanan setempat, serta jalan yang digunakan untuk mengangkut bantuan kemanusiaan.
Blokade total Israel di wilayah kantong tersebut juga telah membatasi masuknya makanan, air, dan bahan bakar.
Isi Laporan IPC tentang Gaza
Lebih dari 90 persen dari sekitar 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi, menurut laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) pada Senin (25/12/2023).
Sebelumnya, IPC juga melaporkan bahwa 2,08 juta orang di Gaza menghadapi “kerawanan pangan akut” yang dapat diklasifikasikan dalam risiko fase tiga atau lebih tinggi dari organisasi tersebut.
IPC mempunyai lima fase kerawanan pangan akut, mulai dari tidak ada (fase satu) hingga bencana atau kelaparan (fase lima). Fase tiga dan lima dianggap krisis dan darurat.
Baca juga: Israel Ingin Turunkan Intensitas Serangan di Gaza Akhir Januari, AS Minta Ubah Taktik
Kerawanan pangan akut merupakan fenomena jangka pendek dan cenderung berasal dari guncangan yang tidak biasa atau akibat ulah manusia, jika dibandingkan dengan kerawanan pangan “kronis”, yang bersifat jangka panjang dan merupakan akibat dari tidak mencukupinya sarana penghidupan.
Antara Desember 2023 hingga Februari tahun depan, seluruh penduduk Gaza diperkirakan akan berada pada tahap ketiga atau lebih, menurut laporan yang didukung PBB.
Baca juga: AS Tolak Permintaan Heli Apache Terbaru oleh Israel, Pengiriman Amunisi Tank Dipercepat
Jika perang saat ini dan terbatasnya bantuan terus berlanjut, Gaza juga berisiko mengalami kelaparan pada awal Februari. Definisi kelaparan menurut IPC adalah ketika setidaknya 20 persen populasi di suatu wilayah berada pada fase lima kerawanan pangan akut.
Akses Pangan di Gaza
Keluarga-keluarga di Gaza harus menghadapi penurunan kualitas dan kuantitas makanan, serta ketidakmampuan memasak makanan karena kekurangan bahan bakar.
Menghabiskan satu hari tanpa makan apa pun sudah menjadi hal biasa.