Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Gaza Dilanda Kelaparan Akut Jika Perang Israel-Hamas Tak Segera Berakhir

Risiko kelaparan warga Gaza makin meningkat di wilayah kantong warga yang terkepung tentara Israel di tengah minimnya pasokan pangan.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warga Gaza Dilanda Kelaparan Akut Jika Perang Israel-Hamas Tak Segera Berakhir
Arab News
Warga Gaza berebut makanan yang dibagikan. 

Pada awal Desember, Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa sembilan dari 10 orang di wilayah kantong tersebut melewatkan waktu makan dalam jangka waktu lama.

Kelompok rentan gizi seperti perempuan hamil mempunyai risiko yang lebih tinggi, sementara pasokan susu formula dan susu bayi sangat terbatas bagi balita yang bergantung pada susu tersebut.

Baca juga: Boncos Ratusan Tanknya Dihajar Hamas, Anggaran Militer Netanyahu Bengkak Jadi Rp 113 Triliun

“Bahkan menyiapkan makanan pun memerlukan alternatif pengganti gas untuk memasak, dan selain menggunakan kayu bakar atau karton, setidaknya 13 persen pengungsi terpaksa membakar sampah,” kata WFP.

Kelaparan juga meningkat dengan cepat sejak gencatan senjata singkat berakhir pada awal Desember.

Hanya 12 hari setelah program tersebut berakhir, WFP menemukan setidaknya setengah dari pengungsi internal yang disurvei mengenal seseorang yang terpaksa mengonsumsi daging mentah.

Akses terhadap air juga langka, dengan kurang dari dua liter (0,5 galon) yang tersedia untuk setiap orang per hari, jauh dari kebutuhan 15 liter untuk bertahan hidup, menurut WFP.

Bantuan Pangan yang Masuk ke Gaza

Sejak 7 Oktober 2023, jumlah truk yang membawa makanan yang memasuki Gaza dalam sebulan turun lebih dari setengahnya, dibandingkan dengan setidaknya 10.000 truk sebelum perang.

Berita Rekomendasi

Selama dua bulan berlangsungnya perang, WFP melaporkan hanya 1.249 truk yang membawa bantuan makanan mencapai Gaza.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB juga melaporkan selama 70 hari pertama perang, hanya 10 persen makanan yang dibutuhkan.

Pada puncak pasokan bantuan selama gencatan senjata yang berlangsung dari 24 November hingga 1 Desember, sekitar 200 truk masuk setiap hari.

Baca juga: Houthi Yaman Ancam Tenggelamkan Kapal Perang AS yang Kawal Kapal Kargo di Laut Merah

Sementara WFP hanya mampu menjangkau sekitar 10 persen penduduk Gaza dengan bantuan makanan dalam bentuk barang dan uang tunai.

Sekalipun bantuan pangan telah disalurkan, akses terhadap jumlah yang cukup belum dapat diperoleh.

Hal itu terlihat dari banyaknya pengungsi di kamp Jabalia, Gaza yang harus mengantri selama 10 jam, dan terkadang masih pulang ke rumah dengan tangan kosong.

“Karena semakin banyak penduduk Gaza yang terpaksa mengungsi ke tempat penampungan di wilayah selatan, yang juga mengalami pemboman intensif, persaingan untuk mendapatkan makanan diperkirakan akan meningkat,” kata IPC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas