Ukraina Makin Ketar-ketir, 640 Ribu Orang Masuk Wajib Militer Rusia
Rusia terus memperbanyak bala tentaranya melalui program wajib militer dengan terus merekrut tentara untuk pertahanannya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Rusia terus memperbanyak bala tentaranya melalui program wajib militer dengan terus merekrut tentara untuk pertahanannya.
Saat ini sebanyak 640 ribu orang sedang menjalani masa wajib militer membela pemerintah Moskow.
Dokumen Kementerian Pertahanan Rusia yang diketahui oleh Interfax menyebutkan, tahun ini saja sekitar 288.000 orang mengajukan permohonan untuk menandatangani perjanjian layanan.
Baca juga: Ada Modus Uang di Balik Rencana Zelensky Mobilisasi 500.000 Warga Ukraina Jadi Tentara
Dokumen ini diungkap militer Rusia pertama kali sejak pecahnya perang Ukraina pada Februari 2022.
Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa Kementerian Pertahanan memandang sekitar 36,2 juta warga Rusia berusia antara 18 dan 60 tahun sebagai kandidat potensial untuk bergabung dengan pasukan kontrak.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan bahwa angka pada tahun 2023 menunjukkan 490.000 orang menandatangani perjanjian dengan militer atau bergabung dengan unit sukarelawan sepanjang tahun tersebut.
“Semua rencana rekrutmen angkatan darat dan angkatan laut tahun ini telah terpenuhi,” katanya, seraya menambahkan bahwa keseluruhan angkatan bersenjata Rusia saat ini berjumlah 1,15 juta personel militer.
Jumlah militer negara tersebut akan meningkat menjadi 1,5 juta pada tahun 2024, yang akan mencakup hingga 745.000 tentara kontrak.
Sebelumnya pada bulan Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sekitar 1.500 orang secara sukarela bergabung dengan militer setiap hari di seluruh negeri.
Sementara itu Ukraina yang menyatakan tak mau kalah menyatakan bakal merekrut hingga 500 ribu tentara dalam program mobilisasi untuk mengusir Rusia dari wilayahnya.
Baca juga: Rusia Kuasai Marinka, Ukraina Akui Pilih Menepi, Zaluzhny: Nyawa Tentara Lebih Penting
Sekretaris komite keamanan nasional parlemen Ukraina, Roman Kostenko menurut Russia today menyatakan, Kiev perlu memobilisasi tentara sebanyak itu untuk melindungi korban jiwa dan membentuk unit baru selama 12 bulan ke depan.
Warga Ukraina yang memenuhi syarat tidak akan bisa lolos dari panggilan tersebut, Kostenko memperingatkan.
Gubernur wilayah Nikolaev, Vitaliy Kim berpendapat bahwa mewajibkan 500.000 orang “tidaklah cukup” dan Ukraina perlu menarik setidaknya dua juta sukarelawan. Atau lebih baik lagi, saran gubernur, Kiev harus berupaya memobilisasi seluruh penduduknya yang berjumlah 40 juta jiwa, dengan menyatakan bahwa perang melawan Rusia mirip dengan Perang Dunia II.
Selain itu, Kim menyarankan agar semua perusahaan di Ukraina harus dimobilisasi dan melakukan perang, terlepas dari dampaknya terhadap keuntungan.
“Semakin banyak kita melakukan mobilisasi, semakin cepat Putin menyerah,” kata Kim dalam sebuah wawancara TV dikutip dari Russia Today.