Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Disiksa Tentara Israel, 3 Kakak-Adik Palestina Ceritakan Kekejaman IDF, Dikencingi hingga Disundut

Yaseen bersaudara menceritakan kekejaman tentara Israel terhadap sandera, dikencingi hingga disundut rokok.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Disiksa Tentara Israel, 3 Kakak-Adik Palestina Ceritakan Kekejaman IDF, Dikencingi hingga Disundut
Awad AWAD / AFP
Potret seorang anak laki-laki Palestina ditangkap tentara Israel pada tanggal 18 Juni 1997, pada hari kelima bentrokan antara tentara Israel dan pelemparan batu pemuda Palestina di Hebron. 

TRIBUNNEWS.com - Tiga bersaudara asal Palestina, Yaseen bersaudara yang terdiri dari kakak-adik bernama Sobhi, Sady, dan Ibrahim, menceritakan kekejaman tentara Israel pada warga Gaza yang diculik.

Yaseen bersaudara mengatakan mereka diculik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada awal Desember 2023, saat militer Zionis mengepung wilayah tempat tinggal mereka di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.

Kepada Reuters, Sobhi menceritakan ia dan saudara-saudaranya dibawa oleh empat orang.

Sebelum dibawa ke tahanan, mereka dipukuli oleh keempat tentara Israel itu hingga mengalami cedera kaki.

Setelahnya, aku Sobhi dan saudara-saudaranya, mereka dibawa ke sebuah tempat terbuka oleh tentara Israel.

Baca juga: IDF Salah Tebak, Teriakan Sandera Dianggap Tipuan Hamas, Berakhir Tembak 3 Warga Israel

"Mereka merokok dan mematikan rokok di punggung kami (menyundut), menyirami kami pasir dan air, juga mengencingi kami," cerita Sobhi pada Reuters.

Saudara laki-laki Sobhi, Sady dan Ibrahim, juga memberikan laporan serupa tentang penganiayaan yang dilakukan tentara Israel.

Berita Rekomendasi

Meski demikian, Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan mereka secara independen.

Tetapi, Yaseen bersaudara dan 20 sandera Israel lainnya, konsisten menyebut kekejaman tentara Zionis kepada warga Gaza yang diculik.

Lebih lanjut, Yaseen bersaudara yang berlindung di Rafah setelah serangan Israel membabi-buta di Gaza, mengatakan militer Zionis tidak membeberkan secara spesifik tuduhan mereka terhadap para sandera.

Para sandera dikumpulkan bersama-sama, kemudian dipisahkan.

Hal ini sebagai bagian dari penangkapan kelompok yang dilakukan oleh militer Israel di wilayah-wilayah yang mereka masuki.

Sady mengatakan ia dan tahanan lainnya ditempatkan di dalam truk berisi sampah.

"Mereka memukuli kami, dan siapapun yang meninggikan suara setelah pemukulan itu, akan dipukuli lagi."

"Mereka menggeledah kami, mengambil kartu identitas, uang, dan ponsel kami," ujar Sady saat bersama 20 pria lainnya di sebuah tenda di sekolah Rafah.

Beberapa menunjukkan luka besar dan kulit kasar di pergelangan tangan mereka.

Bekas luka itu, kata mereka, terjadi karena tangan mereka yang diikat atau diborgol.

Satu pria lainnya menunjukkan garis-garis memar dan bekas luka merah bulat di punggungnya.

Baca juga: Israel Curi Organ Tubuh dari 80 Jenazah Warga Palestina, Mutilasi Jasad sebelum Dikembalikan

Yang lain menunjukkan bekas luka yang dijahit di mana dia mengaku telah dipukuli.

Anak bungsu dari Yaseen bersaudara, Ibrahim, menuturkan tangannya diikat dan matanya ditutup saat ditahan untuk diinterogasi.

"Mereka tidak membiarkan kami tidur, kami berdiri berjam-jam sebagai hukuman," ujar dia.

Para penculik menghina para sandera sambil melarang mereka berbicara satu sama lain atau berdoa, kata Ibrahim.

“Kemudian akan ada lima tentara yang akan memukul sandera secara bergantian di kepala dan tubuh,” tambahnya.

Ibrahim juga mengaku ia telah dipukuli di bagian tulang rusuk.

Saat menyingsingkan lengan bajunya, terlihat bekas luka melingkar dan koreng di tempat pergelangan tangannya diikat.

Militer Israel menurunkan Yaseen bersaudara pada waktu yang berbeda di penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Jalur Gaza.

Dari sana, para sandera akan berjalan beberapa kilometer ke Rafah.

Setelahnya, mereka bergabung  bersama ratusan ribu orang yang mengungsi dan sekarang tinggal di gedung-gedung dan tenda-tenda yang penuh sesak.

Sementara itu, kantor Juru Bicara IDF mengatakan dalam tanggapan tertulis, militer mereka beroperasi "untuk membongkar kemampuan militer Hamas" dan menyelamatkan sandera yang ditangkap oleh kelompok militan Palestina itu.

IDF mengklaim para tahanan diperlakukan sesuai hukum internasional.

Namun, IDF juga mengakui pihaknya sering kali meminta tahanan untuk menyerahkan pakaian mereka untuk memastikan apakah membawa senjata atau bahan peledak.

Update Perkembangan Terkini

Kerusakan di kamp pengungsi al-Maghazi pada 25 Desember 2023 akibat serangan Israel di Jalur Gaza.
Kerusakan di kamp pengungsi al-Maghazi pada 25 Desember 2023 akibat serangan Israel di Jalur Gaza. (Mahmud HAMS / AFP)

Baca juga: Perang Gaza, Apakah Hamas Menang Lawan Israel? Ini 15 Prestasi Brigade Al Qassam Menurut Analis

Dikutip dari AlJazeera, berikut ini perkembangan terkini di Gaza per Sabtu (30/12/2023):

- Pasukan darat dan tank Israel bergerak ke pinggiran timur, selatan, dan utara kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah.

Tetapi, mereka belum mencapai sisi barat dan pejuang Hamas menangkal serangan tersebut.

- Pengeboman Israel di Gaza selatan semakin intensif dengan tentara, AL, dan AU Israel menargetkan beberapa lokasi di Khan Younis dan Rafah.

Israel telah menyerang kawasan pemukiman dan infrastruktur sipil, yang mengakibatkan kematian.

Menurut PBB, selama Kamis-Jumat sore, 187 warga Palestina tewas dan 312 luka-luka dalam serangan itu.

- Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina merilis rekaman video kru ambulans daruratnya mengevakuasi anak-anak yang terluka parah di Khan Younis, menyusul serangan terhadap sebuah gedung apartemen di tengah berlanjutnya pengeboman Israel.

- Militer Israel mengklaim telah menghancurkan jaringan terowongan dan tempat persembunyian milik pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, di Gaza.

- Militer Israel mengatakan dua situs Hizbullah lainnya telah diserang di Lebanon selatan, setelah seorang pejabat Israel di Dewan Keamanan PBB menjanjikan "perang skala penuh" terhadap Hizbullah jika serangan terhadap Israel utara terus berlanjut.

- Kepala badan bantuan Palestina PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini, menuduh para pejabat Israel dan media “menciptakan aliran informasi yang salah yang tidak berdasar” tentang kesenjangan dalam pengiriman bantuan ke Gaza.

Komentarnya muncul di tengah serangan Israel terhadap konvoi bantuan.

- Di Gaza, setidaknya 21.507 orang telah tewas dan 55.915 orang terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

Jumlah korban tewas yang direvisi akibat serangan Hamas terhadap Israel mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas