Wilayah Pesisir di Jepang Mulai Dilanda Gelombang Tsunami, Segini Tingginya
Pelabuhan Kanazawa di Ishikawa mengalami gelombang setinggi 40 cm sekitar pukul 17.04 waktu setempat.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Peringatan tsunami dikeluarkan untuk beberapa wilayah pesisir di Jepang usai gempa berkekuatan magnitudo 7,6 melanda pada Senin (1/1/2024).
Menurut Badan Meteorologi setempat, gempa pertama terasa di wilayah Semenanjung Noto, kemudian diselingi oleh beberapa gempa susulan.
Tujuh gempa bumi berkekuatan 5,0 atau lebih telah dicatat di wilayah Noto di Prefektur Ishikawa, tepatnya di lepas pantai Semenanjung Noto hingga pukul 17:40 waktu setempat dan sembilan gempa bumi terjadi di seluruh Jepang.
Baca juga: Operator Telekomunikasi di Jepang, Bantu Cek Keselamatan Masyarakat Terdampak Gempa
Akibat gempa tersebut, gelombang setinggi 80 cm mencapai Prefektur Toyama sekitar pukul 16.35 dan gelombang setinggi 0,4 meter juga mencapai Kashiwazaki, Prefektur Niigata, pada pukul 16.36, waktu Jepang.
Pelabuhan Kanazawa di Ishikawa mengalami gelombang setinggi 40 cm sekitar pukul 17.04, sementara gelombang juga dilaporkan terjadi di prefektur Yamagata dan Pulau Sado di Niigata.
Tsunami diperkirakan mencapai prefektur Fukui, Hyogo, Hokkaido, Aomori, Akita, Kyoto dan Tottori di sisi Laut Jepang, serta Kepulauan Oki yang merupakan bagian dari Prefektur Shimane.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi, mengatakan sejauh ini tidak ada kelainan yang dilaporkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh Jepang.
"Kami masih menilai kerusakan manusia dan fisik," tutur Hayashi dikutip dari Japan Times, Senin (1/1/2024).
Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Tepco mengonfirmasi tidak ada dampak gempa terhadap sistem tenaga utamanya atau pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No 1 dan 2, menurut postingan perusahaan tersebut di akun media sosial resmi X.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No 1 sudah tidak digunakan lagi sejak rusak akibat Gempa Bumi Besar dan Tsunami Jepang Timur, pada 11 Maret 2011.
Tepco menambahkan bahwa pihaknya terus memeriksa apakah ada dampak gempa hari Senin terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata.