Reaktor Nuklir Jepang Dinyatakan Aman Pasca Gempa Disusul Tsunami
Tidak ada kebocoran yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang, pasca terjadinya gempa tektonik, Senin, 1 Januari 2024.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Otoritas Regulasi Nuklir Jepang menyatakan tidak ada kebocoran yang ditemukan di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang, pasca terjadinya gempa tektonik disusul tsunami di Jepang, Senin, 1 Januari 2024.
Kondisi lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power (9503.T) di Prefektur Fukui juga dinyatakan aman.
Pembangkit listrik Shika milik Hokuriku Electric yang paling dekat dengan pusat gempa telah menghentikan aktivitas dua reaktornya sebelum gempa terjadi untuk pemeriksaan rutin dan tidak melihat dampak apa pun dari gempa tersebut.
Gempa tektonik dengan magnitudo 7,6 di Jepang menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.
Gempa yang dirasakan cukup kuat getarannya tersebut menghancurkan bangunan, memutus aliran listrik ke puluhan ribu rumah dan menyebabkan penduduk di beberapa daerah pesisir mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Baca juga: Kisah WNI saat Gempa Guncang Jepang: Berada di Mall, Atap Roboh, Saluran Air Bocor
Gempa tersebut juga memicu gelombang tsunami setinggi sekitar 1 meter (3,3 kaki) di sepanjang pesisir barat Jepang serta di negara tetangga Korea Selatan.
Beberapa jam pasca diguncang gempa besar, personel Angkatan Darat Jepang dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan.
Sementara satu bandara setempat tetap ditutup setelah landasan pacu mengalami kerusakan.
Tingkat kerusakan serta jumlah korban masih belum jelas sehari setelah bencana, dengan jalan-jalan utama menuju daerah yang terkena dampak paling parah rusak parah, sehingga menghambat upaya penyelamatan.
Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan para dokter tidak dapat mencapai rumah sakit di kota Suzu yang terkena dampak paling parah. Dikatakan rumah sakit mengandalkan generator cadangan karena listrik padam.
Baca juga: Jepang Gempa, Duta Besar Georgia dan Keluarga Unggah Foto Selfie Terjebak di Kereta Cepat
Sementara itu, presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan Jepang pasca dilanda gempa besar.
“Sebagai sekutu dekat, Amerika Serikat dan Jepang memiliki ikatan persahabatan mendalam yang menyatukan rakyat kami. Pikiran kami bersama rakyat Jepang selama masa sulit ini,” ujarnya.