Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Israel Hancurkan Masjid Bersejarah Al-Omari, Warga Gaza: Kami Tidak Lagi Dengar Azan

Dengan lebih dari 300 masjid rusak, kekosongan terasa di seluruh Gaza karena tidak ada lagi suara azan yang mengingatkan umat Muslim untuk salat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Yurika NendriNovianingsih
zoom-in Serangan Israel Hancurkan Masjid Bersejarah Al-Omari, Warga Gaza: Kami Tidak Lagi Dengar Azan
MOHAMMED ABED / AFP
Seorang pria Palestina membaca Alquran di Masjid Agung Omari di Kota Gaza pada hari pertama bulan suci Ramadhan pada 23 Maret 2023. Dengan lebih dari 300 masjid rusak, kekosongan terasa di seluruh Gaza karena tidak ada lagiu suara azan yang mengingatkan umat Muslim untuk salat. 

Meskipun ada ketakutan, sejumlah besar orang menolak untuk berhenti ke masjid, dan menyatakan ketangguhannya terhadap serangan tersebut.

“Saya tidak akan ragu untuk pergi ke masjid. Jika saya meninggal di sana, itu adalah akhir yang indah dalam hidup saya,” tegas Khaled Islim (30), dari Khan Younis.

"Masjid-masjid tidak menimbulkan bahaya."

"Kami akan membangunnya kembali, mengumandangkan azan di tengah reruntuhan."

"Adegan Alquran yang dirobek dan dibakar di bawah puing-puing sangat menyakitkan, mencerminkan ketidakadilan yang dihadapi Gaza."

Kementerian Pariwisata dan Purbakala mengutuk penghancuran Masjid Omari sebagai bagian dari rencana Israel untuk menghapus warisan Palestina.

Dikatakan bahwa tindakan tersebut melanggar perjanjian internasional, termasuk Konvensi Den Haag tahun 1907, Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949 dan konvensi UNESCO tentang perlindungan kekayaan budaya.

Berita Rekomendasi

Kementerian mencatat akar sejarah masjid ini berasal dari biara Bizantium pada abad kelima Masehi.

Warga Muslim Palestina mengambil bagian dalam salat Jumat siang ketika polisi Israel berjalan melewati lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem Timur, pada 20 Oktober 2023, menyusul pembatasan usia oleh keamanan Israel hingga di atas 50 tahun bagi jamaah yang ingin mengakses Al- Kompleks Masjid Aqsa, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Ribuan orang, baik warga Israel maupun Palestina, tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, memasuki Israel selatan dalam serangan mendadak yang menyebabkan Israel menyatakan perang terhadap Hamas di Gaza pada 8 Oktober. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)
Warga Muslim Palestina mengambil bagian dalam salat Jumat siang ketika polisi Israel berjalan melewati lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem Timur, pada 20 Oktober 2023. (AFP/AHMAD GHARABLI)

Baca juga: Dituduh Afrika Selatan Lakukan Genosida di Gaza hingga Dilaporkan ke ICJ, Israel Salahkan Hamas

Mereka memandang penghancuran tersebut sebagai kejahatan terhadap warisan budaya rakyat Palestina, yang melambangkan hubungan mereka dengan tanah air.

Kementerian menyoroti pelanggaran Israel lainnya, termasuk penghancuran situs arkeologi seperti pelabuhan lama Gaza, Gereja Porphyrius, Masjid Jabalia, dan sejumlah bangunan bersejarah dan museum.

Mendesak intervensi internasional, mereka meminta UNESCO dan komunitas global untuk memaksa Israel untuk menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina dan warisan mereka.

Kementerian menegaskan kembali bahwa tindakan tersebut tidak akan menghalangi tekad rakyat Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas