Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Israel Hancurkan Masjid Bersejarah Al-Omari, Warga Gaza: Kami Tidak Lagi Dengar Azan

Dengan lebih dari 300 masjid rusak, kekosongan terasa di seluruh Gaza karena tidak ada lagi suara azan yang mengingatkan umat Muslim untuk salat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Yurika NendriNovianingsih
zoom-in Serangan Israel Hancurkan Masjid Bersejarah Al-Omari, Warga Gaza: Kami Tidak Lagi Dengar Azan
MOHAMMED ABED / AFP
Seorang pria Palestina membaca Alquran di Masjid Agung Omari di Kota Gaza pada hari pertama bulan suci Ramadhan pada 23 Maret 2023. Dengan lebih dari 300 masjid rusak, kekosongan terasa di seluruh Gaza karena tidak ada lagiu suara azan yang mengingatkan umat Muslim untuk salat. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangn Israel di jalur Gaza tidak hanya menargetkan rumah-rumah warga sipil dan rumah sakit, tapi juga masjid, termasuk Masjid Al-Omari yang ikonik, yang terkenal karena nilai sejarah dan arkeologisnya, Middle East Eye melaporkan.

Hancurnya masjid tersebut membuat warga Palestina di Gaza berduka dan merasa kehilangan.

Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah menghancurkan seluruh atau sebagian dari 300 masjid dan tiga gereja.

Sebagai konsekuensinya, lingkungan yang terkena dampak kini kehilangan waktu salat, kehilangan azan yang menggugah jiwa yang pernah bergema di seluruh kota.

“Kami tidak lagi mendengar adzan di lingkungan kami karena kehancuran total di wilayah timur kota, termasuk masjid,” kata Khaled Abu Jame, seorang warga berusia 25 tahun di kota selatan Khan Younis.

Baca juga: Akibat Pembatasan IDF, Masjid Al-Aqsa Kosong Melompong, Hanya 3.500 Orang yang Bisa Salat Jumat

“Warga di sini kini mengumandangkan azan melalui ponsel mereka."

"Perang ini tidak seperti yang pernah kita alami sebelumnya."

Berita Rekomendasi

"Masjid, simbol iman kita, menjadi sasaran tanpa pandang bulu.”

Berkaca pada kenangan berharga yang terkait dengan Masjid Al-Omari, Jame menekankan peran sentralnya dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami memiliki kenangan indah tentang masjid ini."

"Kami biasa salat di sana setiap hari, melaksanakan salat Ramadhan dan Idul Fitri, membaca Al-Quran, dan bertemu sebagai teman,” katanya kepada MEE.

'Jantung komunitas'

Jame menunjukkan bahwa masjid telah tertanam kuat dalam kehidupan mereka sejak masa kanak-kanak.

Adzan berfungsi sebagai bangun pagi mereka dan masjid berdiri sebagai penanda petunjuk bagi siapa pun yang mencari rumahnya, jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas