Imbas Utang Miliaran Dolar, 300 Ribu Tentara Zionis Dipulangkan, Jutaan Warga Israel Mendadak Miskin
Usai ditarik dari medan perang, 300 ribu pasukan IDF itu rencananya akan dikembalikan ke rumah atau keluarga masing – masing.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Pasca puluhan tank Israel ditarik keluar dari Gaza, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu minta 300.000 pasukan cadangannya pulang dari medan perang di jalur Gaza.
Hal tersebut diungkap Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari. Dalam keterangan resminya Hagari menyebut bahwa penarikan ratusan pasukan cadangan dari jalur Gaza dilakukan sesuai permintaan PM Benjamin Netanyahu.
Usai ditarik dari medan perang, 300 ribu pasukan IDF itu rencananya akan dikembalikan ke rumah atau keluarga masing – masing.
Baca juga: Jumlah Warga Palestina yang Tewas dalam Perang Israel-Hamas Sejak 7 Oktober Capai 22.509 Jiwa
Daniel berdalih, strategi ini sengaja diperintahkan Netanyahu agar para pasukan bisa kembali mengisi energi dengan begitu mereka dapat lagi memulai tugas baru untuk melakukan penyerangan kepada Hamas di Gaza.
“Beberapa tentara cadangan akan kembali ke keluarga dan pekerjaan mereka minggu ini. Adaptasi ini dimaksudkan untuk memastikan perencanaan dan persiapan melanjutkan perang pada tahun 2024," ujar Daniel.
Namun banyak pihak menilai bahwa penarikan 300.000 tentara dari Gaza merupakan sinyal kekalahan Israel buntut dari membengkaknya biaya perang yang saat ini telah mencapai 58 miliar dolar AS atau sekitar Rp 890 triliun, sebagaimana dikutip dari Washington Post.
Bank Sentral Israel bahkan memperkirakan bahwa dampak perang akan membuat ekonomi Israel mengalami krisis sepanjang 2024. Hingga Bank Sentral Israel, terpaksa memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2020, dari awalnya 4,75 persen menjadi 4,5 persen.
“Perekonomian Israel pada dasarnya kuat dan memiliki karakteristik yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bahkan ketika sedang berperang. Namun hal ini tidak terjadi dengan sendirinya,” kata Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron.
Baca juga: Amerika Serikat Tolak Seruan Pejabat Israel untuk Usir Warga Palestina dari Gaza
Dengan menarik pasukan cadangannya dari Gaza setidaknya, pemerintah Israel dapat menekan pembengkakan biaya operasional perang.
Kemiskinan di Israel Meroket
Imbas perang, kini tingkat kemiskinan Israel dilaporkan melonjak tajam. Menurut catatan tahunan yang dirilis perusahaan riset Alternative Poverty Report sebanyak 19,7 persen warga Israel kini kehilangan pendapatan imbas agresi perang.
Tak hanya itu, dalam laporannya Alternative Poverty Report juga mengungkap dampak perang telah mendorong pemerintahan Tel Aviv untuk melakukan pemangkasan bantuan ekonomi- sosial pada sejumlah lembaga amal.
Impak lain yang ditimbulkan dari perang sebanyak 79,3 persen warga Israel menderita penyakit kronis lantaran kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan gratis.
Bahkan tak sedikit pula masyarakat yang mengurangi porsi mak hingga memaksa anak-anaknya untuk berpuasa karena kesulitan untuk membeli kebutuhan pokok.