Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Berperang dengan Waktu dalam Pencarian Korban Gempa, Cuaca Ekstrem Bisa Menghambat

Jepang berperang dengan waktu dalam pencarian korban gempa di prefektur Ishikawa. Hingga Rabu (3/1/2024), jumlah korban tewas mencapai 62 orang.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Jepang Berperang dengan Waktu dalam Pencarian Korban Gempa, Cuaca Ekstrem Bisa Menghambat
STR / JIJI PERS / AFP
Foto udara yang disediakan oleh Jiji Press ini menunjukkan asap mengepul dari kebakaran rumah (kanan atas) bersama dengan kerusakan lainnya di sepanjang pantai di kota Noto, prefektur Ishikawa pada 2 Januari 2024, sehari setelah gempa besar berkekuatan 7,5 skala Richter melanda Noto wilayah di prefektur Ishikawa. Tim penyelamat Jepang berjuang melawan waktu dan gempa susulan yang dahsyat pada tanggal 2 Januari untuk menemukan korban selamat dari gempa bumi besar yang melanda pada Hari Tahun Baru, yang menewaskan sedikitnya 30 orang dan menyebabkan kerusakan luas. 

TRIBUNNEWS.COM - Tim penyelamat Jepang terus mencari korban gempa di Prefektur Ishikawa.

Mereka berlomba dengan waktu seiring pihak berwenang mengingatkan adanya hujan lebat, tanah longsor, dan gempa susulan berulang yang bisa menghambat upaya pencarian.

Diketahui, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan hujan lebat di wilayah tersebut akan meningkatkan risiko tanah longsor.




Padahal, hingga Rabu (3/1/2024), korban gempa telah mencapai 62 orang dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pihaknya telah menambah jumlah personel dan anjing penyelamat untuk mempercepat pencarian korban gempa.

Baca juga: KBRI Tokyo Cek Kondisi WNI Usai Tabrakan Pesawat di Bandara Haneda Jepang

"Upaya penyelamatan sedang dilakukan oleh pemerintah setempat, polisi, petugas pemadam kebakaran, dan unit operasional lainnya, sementara jumlah personel dan anjing penyelamat ditingkatkan," urainya, dilansir Al Jazeera.

"Kita harus menyelamatkan mereka secepat mungkin, terutama mereka yang terjebak di bawah bangunan yang runtuh," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

Kishida mengatakan pemerintah pusat saat ini berusaha memberikan bantuan ke wilayah yang paling terkena dampak di Semenanjung Noto.

Karena jalanan hampir tidak dapat dilalui, bantuan itu dikirim menggunakan kapal.

Sementara, pasukan Bela Diri Jepang juga menggunakan helikopter untuk mencapai desa-desa terpencil, kantor berita Kyodo melaporkan.

90 Persen Rumah di Suzu Hancur

Wali Kota Suzu, Masuhiro Izumiya, mengungkapkan "hampir tidak ada rumah yang berdiri" di wilayahnya.

"Sekitar 90 persen rumah di Suzu hancur seluruhnya atau hampir seluruhnya. Benar-benar bencana," katanya, masih dilansir Al Jazeera.

Perusahaan utilitas setempat mengatakan ada hampir 34 ribu rumah tangga yang masih utuh, hidup tanpa aliran listrik di prefektur Ishikawa, buntut gempat berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang pada Senin (1/1/2024).

Diketahui, JMA sempat mengeluarkan peringatan tsunami besar yang kemudian dicabut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas