TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Operasi militer Israel berhasil membunuh tokoh senior Hamas yang selama menjabat sebagai Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al-Arouri, dalam serangan drone yang menyasar ibu kota Lebanon, Beirut.

Al-Arouri adalah orang kedua dalam gerakan Hamas. Dengan jabatannya sebagai wakil kepala biro politik Hamas dia berperan penting dalam setiap perancangan strategi Hamas melawan Israel, baik di Gaza maupun di Tepi Barat (West Bank).

Saleh al-Arouri disebut-sebut menjadi arsitek serangan 7 Oktober Hamas ke Israel Selatan yang memicu perang terbuka Israel melawan Hamas hingga saat ini di Gaza.

Serangan drone militer Israel menghajar sebuah apartemen tempat tinggalnya di Jalan Raya Hadi Nasrallah di pinggiran Dahiyeh di Kota Beirut. Lima rekan Saleh al Arouri juga ikut tewas dalam serangan itu.

Pada bulan November 2023 lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah memerintahkan badan intelijen Israel Mossad untuk melenyapkan para pemimpin Hamas di mana pun mereka berada.

Baca juga: Pimpinan Hamas Saleh al-Arouri Tewas saat Israel Serang Beirut Pakai Drone Tanpa Awak

Mark Regev, penasihat Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada MSNBC bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan ini, namun “siapa pun yang melakukannya, harus jelas: Bahwa ini bukanlah serangan yang merupakan serangan terhadap negara Lebanon.”

“Siapa pun yang melakukan ini melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas,” katanya.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengutuk ledakan itu sebagai “kejahatan baru Israel” dan mengatakan itu adalah upaya untuk menarik Lebanon ke dalam perang.

Biografi singkat Saleh al Arouri

Saleh Al-Arouri lahir di kota Aroura dekat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 1966.

Ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang Syariah Islam dari Universitas Hebron di Tepi Barat.

Sebagai pemimpin terkemuka Hamas Saleh al-Arouri juga merupakan komandan pendiri Brigade Izzuddin al-Qassam.

Ia dianggap sebagai komandan militer Hamas di Tepi Barat.

Dia pernah dipenjara selama 18 tahun oleh Israel sejak 1992 dan kemudian dibebaskan.

Saleh al-Arouri berperan penting merundingkan pembebasan lebih dari 1.000 tahanan Palestina oleh Israel dengan imbalan satu tentara Israel yang diculik di tahun 2010.

Sosok Saleh al-Arouri dikenak sebagai pribadi sekaligus operator yang cakap, anggun, awas dan lihai dengan hubungan yang luar biasa di antara orang-orang Palestina.

Pemerintah Amerika Serikat menuduh Saleh al-Arouri sebagai "pemimpin militer Hamas berpangkat tinggi sejak perannya sebagai pemimpin sel mahasiswa Hamas di Universitas Hebron pada awal dasawarsa 1990-an."

Data singkat Sheikh Saleh al-Arouri:

Nama lengkap: Saleh al-Arouri
Lahir: 19 Agustus 1966
Meninggal: 2 Januari 2024 (dalam usia 57 tahun)

Agama: Islam
Pendidikan: Universitas Hebron
Pekerjaan: Politikus
Partai politik: Hamas