Cerita di Balik Misi Israel Bunuh Tokoh Hamas Saleh al-Arouri, Tembakkan 6 Rudal, 4 Meledak
Misi Israel membunuh Wakil Pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, yang bermukim di Beirut, Lebanon, benar-benar disiapkan dengan matang.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Misi Israel membunuh Wakil Pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, yang bermukim di Beirut, Lebanon, benar-benar disiapkan dengan matang.
Israel menyiapkan jet tempur militer dengan enam rudal masing-masing berbobot 100 kg untuk membunuh Saleh al-Arouri, Selasa petang, 2 Januari 2024 waktu setempat.
Dari enam rudal tersebut, empat diantaranya meledak saat mengenai sasaran, gedung setinggi 2 lantai di mana di dalamnya terdapat Saleh al-Arouri dan sejumlah tokoh Hamas lainnya.
Rincian baru mengenai cerita di balik pembunuhan wakil kepala biro politik Hamas tersebut diumuman oleh Ynet, Rabu kemarin, 3 Januari 2024.
“Israel menembakkan enam peluru kendali, empat meledak. Dua di antaranya menghancurkan dua lantai dan langsung mengenai ruang pertemuan Hamas,” ungkap seorang pejabat keamanan Lebanon, seperti dikutip Ynet.
Baca juga: Dibantah! Tokoh Hamas Saleh al-Arouri Tidak Tewas oleh Serangan Drone Tapi Dirudal Jet Israel
Penjelasan Ynet ini sekaligus membantah pemberitaan media Arab sebelumnya, bahwa Saleh al-Arouri tewas oleh serangan drone.
Hezbollah Siapkan Balasan ke Israel
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah memperingatkan Israel bahwa pembunuhan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di pinggiran kota Beirut adalah "perkembangan yang sangat berbahaya."
“Kejahatan kemarin sangat besar dan berbahaya serta tidak dapat ditoleransi, dan tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa tanggapan dan hukuman,” sebut Nasrallah seraya menyebutkan bahwa serangan tersebut adalah yang pertama sejak tahun 2006 di Beirut.
Nasrallah menolak opini bahwa Israel hanya menargetkan Hamas, bukan Hizbullah pada serangan jet tempurnya yang digencarkan pada Selasa petang kemarin itu.
Dia mengatakan bahwa “itu adalah sesuatu yang terdengar meyakinkan hanya bagi anak-anak atau mereka yang pengecut.”
Pemimpin Hizbullah juga mengklaim bahwa Hizbullah "tidak tergoyahkan dan saat ini lebih berani dan siap menghadapi konfrontasi dan keberanian."
“Sampai saat ini, kami telah berjuang di garis depan dengan perhitungan yang tepat, jadi kami menanggung akibat yang besar dalam kehidupan generasi muda kami,” kata Nasrallah.
Baca juga: Siapa Saleh al-Arouri, Tokoh Utama Hamas, Komandan Al-Qassam yang Dibunuh Drone Israel di Beirut?
Dia juga memperingatkan bahwa jika perang dilancarkan, Hizbullah akan berperang “tanpa batas.”
“Siapa pun yang berpikir untuk berperang dengan kami akan menyesalinya dan harga perang dengan kami akan sangat mahal. Jika perang dilakukan terhadap kami, maka kepentingan nasional Lebanon mengharuskan kami mengakhiri perang,” tegasnya.