Timur Tengah 'Siaga I', Ledakan di Iran Bisa Picu Perang Meluas
Ledakan yang menewaskan ratusan orang di kota Kerman di tengah-selatan Iran pada hari Rabu bisa memicu meluasnya perang.
Editor: Hendra Gunawan
Rekaman video pasca kejadian yang beredar di media sosial menunjukkan orang-orang yang terluka di lokasi kejadian ditangani oleh petugas medis dan dipindahkan dengan tandu.
“Tim tanggap cepat kami sedang mengevakuasi korban cedera,” Reza Fallah, kepala kelompok kemanusiaan Bulan Sabit Merah Kerman, mengatakan kepada televisi Iran, menurut Al Jazeera. Dia menambahkan bahwa operasi penyelamatan terhambat oleh “gelombang massa yang memblokir jalan.”
Soleimani adalah seorang tokoh yang dihormati di Iran. Ia tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS yang disetujui oleh mantan Presiden AS Donald Trump di Bagdad, Irak pada 3 Januari 2020.
Trump kemudian mengatakan bahwa ia telah memerintahkan operasi militer AS sebagai respons terhadap intelijen yang mengklaim hal itu. Soleimani merencanakan serangan “segera” terhadap pasukan AS di ibu kota Irak.
Insiden di Kerman terjadi satu hari setelah tokoh senior Hamas, Saleh al-Arouri, tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Lebanon.
Ledakan tersebut dilaporkan terjadi dalam jangka waktu sekitar sepuluh hingga 15 menit.
Yang pertama terjadi sekitar 700 meter (kurang dari setengah mil) dari makam Soleimani di pemakaman Golzar Shohada di Kerman. Yang kedua berjarak sekitar satu kilometer (0,6 mil), kata Guardian.
Pemakaman, atau dikenal sebagai Taman Para Martir, adalah tempat peristirahatan lebih dari 1.000 orang yang dianggap sebagai martir.
Situs ini dikenal sebagai tujuan ziarah bagi para pendukung “poros perlawanan” terhadap AS dan Barat.
Rekaman tersebut tampaknya menunjukkan makam Soleimani tidak rusak dalam serangan itu.