Timur Tengah 'Siaga I', Ledakan di Iran Bisa Picu Perang Meluas
Ledakan yang menewaskan ratusan orang di kota Kerman di tengah-selatan Iran pada hari Rabu bisa memicu meluasnya perang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ledakan yang menewaskan ratusan orang di kota Kerman di tengah-selatan Iran pada hari Rabu (3/1/2024) bisa memicu meluasnya perang.
Iran menuding dua ledakan fatal di pemakaman jenderal Iran Qassem Soleimani tersebut sengaja dilakukan dengan bom berdaya ledak tinggi.
Iran mengutuk serangan itu sebagai tindakan terorisme, dengan mengatakan bahwa hal itu berpotensi “memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk berperang melawan penjajah Zionis.”
Baca juga: BREAKING NEWS Ledakan Guncang Iran di Dekat Makam Jenderal Soleimani, 20 Tewas, 50 Luka-luka
Negara syiah tersebut menuding Israel ada di belakang peristiwa memilukan tersebut.
Sampai saat ini pelaku dan motivasi mereka mereka melakukan ledakan tersebut belum diketahui.
Meski demikian tudingan langsung mengarah ada negara zionis. Mantan juru bicara kementerian kesehatan Iran, Kianush Jahanpur menuding Israel.
"Jawaban atas kejahatan ini seharusnya hanya ada di Tel Aviv, Haifa,” kata Jahanpur di akun media sosialnya.
Ketegangan dua negara beda haluan tersebut terjadi sejak lama, dan kini kebencian keduanya semakin memuncak karena perang di Gaza.
Dalam beberapa hari terakhir Iran mengeksekusi empat orang yang dikatakan terkait dengan badan intelijen Mossad Israel.
Dalam ledakan tersebut setidaknya 103 orang dilaporkan tewas.
Dua ledakan mengoyak tugu peringatan peringatan empat tahun kematian jenderal Iran Qassem Soleimani di kota Kerman di tengah-selatan Iran pada hari Rabu, menurut laporan media.
Baca juga: Harga Minyak Naik saat Iran Kerahkan Kapal Perangnya di Laut Merah
Ledakan itu terjadi di dekat makam mantan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Mohammad Saberi, yang memimpin layanan penyelamatan darurat Kerman, awalnya mengatakan kepada media pemerintah bahwa 20 orang tewas dalam ledakan tersebut dan 20 lainnya terluka, Al Jazeera melaporkan.
Media Iran sejak itu melaporkan bahwa 103 orang tewas, sementara 141 lainnya luka-luka. Angka-angka ini kemungkinan akan meningkat dalam beberapa jam mendatang.
Badan tersebut juga mencatat bahwa para pejabat di tempat kejadian menggambarkan insiden tersebut sebagai serangan teroris, dan dua tas berisi bom diperkirakan meledak di area keramaian setelah diledakkan dari jarak jauh.