Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bendera Merah Telah Dikibarkan di Masjid Jamkaran, Iran Dipastikan Beri Pembalasan yang Mematikan

Dalam tradisi kaum muslim Syiah, pengibaran bendera merah juga diartikan sebagai janji suci menuntut balas atas darah Hussein bin Ali.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Bendera Merah Telah Dikibarkan di Masjid Jamkaran, Iran Dipastikan Beri Pembalasan yang Mematikan
ist
Bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran, Iran. Pengibaran bendera merah di atas kubah masjid tersebut juga bisa ditafsirkan bakal ada pertempuran hebat yang datang. 

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Bendera Merah dikibarkan di atas kubah Masjid Jamkaran, Kota Qum, Iran, Jumat (5/1/2023).

Bendera merah diartikan sebagai penanda penuntut balas atas darah suci yang tertumpah.

Pengibaran bendera merah di atas kubah masjid tersebut juga bisa ditafsirkan bakal ada pertempuran hebat yang datang.

Bendera ini pernah dikibarkan setelah Jenderal Qasem Soleimani, Komandan Quds Force, sayap militer Garda Revolusi Iran, tewas saat konvoi kendaraannya dirudal oleh drone Amerika Serikat di Irak, 2020 silam.

Hanya sepekan kemudian, Iran membalas dengan menembakkan lusinan rudal balistik ke Pangkalan Militer AS di Ainul Asad di Irak.

Dalam tradisi kaum muslim Syiah, pengibaran bendera merah juga diartikan sebagai janji suci menuntut balas atas darah Hussein bin Ali.

Nama Hussein merujuk pada Imam Hussein, putra Ali bin Abi Thalib atau cucu Nabi Muhammad SAW yang dibunuh dalam tragedi Karbala.

BERITA REKOMENDASI

Kembali ke Iran. Beberapa saat sebelum pengibaran Bendera Merah di Masjid Jamkaran, Presiden Iran dan komandan Garda Revolusi bersumpah akan membalas dendam kepada para pelaku pengeboman kembar di sekitar makam Jenderal Soleimani di Kerman.

Seperti diberitakan, sekira 100 orang tewas dalam upacara peringatan gugurnya Jenderal Soleimani di kota Kerman pada hari Rabu lalu.

Kelompok ISIS kemarin, mengatakan, dua anggotanya meledakkan sabuk peledak ke arah kerumunan yang berkumpul di sebuah pemakaman di kota tenggara Iran ini.

“Kami akan menemukan Anda di mana pun Anda berada,” kata Komandan Pengawal Letjen Hossein Salami saat pemakaman, mengacu pada ISIS.

Dalam pidatonya di televisi, Presiden Ibrahim Raisi mengatakan, "Musuh kita dapat melihat kekuatan Iran dan seluruh dunia mengetahui kekuatan dan kemampuannya. Pasukan kita akan memutuskan tempat dan waktu mereka akan mengambil tindakan."

Televisi pemerintah menunjukkan kerumunan orang di pusat keagamaan Imam Ali di Kerman di mana banyak keluarga berduka atas kematian mereka di atas peti mati yang berjejer dalam barisan yang dibalut bendera Iran.

Massa meneriakkan "Balas dendam, balas dendam", "Matilah Amerika", dan "Matilah Israel".

Korban tewas mencapai 100 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, setelah lima orang terluka tewas, seperti dilansir televisi pemerintah hari ini.

Setidaknya 12 korban adalah warga negara Afghanistan, menurut sumber yang sama.

Jenazah korban penyerangan Kerman akan dimakamkan di pemakaman syahid di Kerman usai Salat Jumat, sedangkan sisanya akan dibawa ke kampung halaman.

TV Iran juga melaporkan bahwa setelah salat, demonstrasi akan diadakan di seluruh negeri untuk "mengutuk serangan teroris" yang diklaim dilakukan ISIS.

Ada catatan menarik dari media Iran, Tasnim, tentang klaim ISIS sebagai dalang serangan di Kerman.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman Kerman, tetapi menurut Tasnim, banyak hal tentang serangan itu yang tidak dijelaskan

Tasnim misalnya menyoroti penggunaan kata "Iran" dalam pernyataan ISIS.

Hal ini dinilai tidak biasa karena ISIS selalu menggunakan retorika Islam karena mereka tidak percaya pada konsep negara bangsa.

Dalam serangan di masa lalu terhadap Iran, mereka menyebutnya 'Provinsi Fars' atau 'Provinsi Khorasan' sebagai bagian dari Kekhalifahan Islam, namun tidak pernah disebut 'Iran'.

Hal kedua, menurut Tasnim, ISIS mempublikasikan foto dua tersangka pelaku bom bunuh diri dengan wajah diburamkan.

Hal ini sangat tidak biasa; pelaku bom bunuh diri sebelumnya tidak pernah diburamkan wajahnya.

"Selain itu, tidak ada alasan praktis mengapa gambar tersebut diburamkan, yang biasanya dilakukan untuk menghindari identifikasi yang mengarah pada penangkapan mereka. Ini bukan risiko aktif, karena pelaku bom bunuh diri sudah tewas dan tubuhnya hancur berkeping-keping."

Siapa Jenderal Soleimani?

Jenderal Soleimani, mantan kepala Pasukan Qods, sayap operasi luar negeri Iran, mendapat penghargaan di negaranya atas perannya dalam mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah.

Teheran sering menuduh Israel dan Amerika Serikat mendukung kelompok militan anti-Iran yang pernah melakukan serangan di masa lalu.

Serangan pada hari Rabu ini, yang paling berdarah sejak Revolusi Islam tahun 1979, terjadi ketika perang Israel melawan Hamas di Gaza mendekati tiga bulan.

Pada tahun 2022, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap masjid Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang, sementara serangan sebelumnya yang diklaim oleh ISIS termasuk serangan bom ganda pada tahun 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri ISIS. Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas